Hari Natal, Paus Serukan Kembali ke Nilai Penting Kehidupan

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 25 Desember 2015 | 07:36 WIB
Hari Natal, Paus Serukan Kembali ke Nilai Penting Kehidupan
Paus Fransiskus saat berkunjung di Nairobi, Kenya (25/11/2015) [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus Francis pemimpin dunia 1,2 miliar umat Katolik Roma di seluruh dunia pada malam Natal, Kamis (24/12/2015), mendesak umat Katolik di seluruh dunia yang sebagian masih "mabuk" oleh harta dan penampilan luar untuk kembali ke nilai-nilai penting dari kehidupan manusia.

Paus merayakan malam Natal dengan menjalani Misa di Basilika Santo Petrus. Dalam kesempatan tersebut, Paus Francis yang kepausannya hampir tiga tahun telah ditandai menyerukan umat Katolik di seluruh dunia untuk mencari ketenangan dan kasih sayang bagi mereka yang kurang beruntung. Paus mengatakan momen Natal adalah waktu untuk "sekali lagi menemukan siapa kita".

Paus mengatakan setiap orang harus memungkinkan kesederhanaan anak Yesus, lahir dalam kemiskinan di dalam palungan meskipun keilahian-Nya, untuk menanamkan semangat dan menginspirasi hidup mereka.

"Dalam masyarakat sering mabuk oleh konsumerisme dan hedonisme, kekayaan dan kemewahan, penampilan dan narsisme, Anak ini memanggil kita untuk bertindak bijaksana, dengan kata lain, dengan cara yang sederhana, seimbang, konsisten, mampu melihat dan melakukan apa yang penting, "katanya dalam kotbahnya di Vatikan.

Layanan misa untuk sekitar 10.000 orang di Basilika Santo Petrus dimulai dengan nyanyian panjang dalam bahasa Latin, yang dikenal sebagai Kalenda, proklamasi tradisional kelahiran Yesus.

Lonceng besar Santo Petrus kemudian terdengar dan paus, berpakaian jubah putih, mencium patung Yesus bayi untuk memulai khusyuk Misa.

Keamanan ketat dari biasanya untuk Natal, dengan banyak polisi melakukan pemeriksaan di tempat di wilayah Vatikan. Setiap orang yang memasuki basilika, gereja terbesar di dunia Kristen, pergi melalui detektor logam.

Paus Argentina berusia 79 tahun tersebut menegaskan beberapa tema kunci dari kepausannya : kasih sayang, empati dan keadilan.

"Dalam dunia yang terlalu sering adalah tanpa ampun untuk orang berdosa dan ringan dosa, kita perlu menumbuhkan rasa keadilan yang kuat, untuk membedakan dan melakukan kehendak Allah," katanya.

Paus Francis mengakui akhir pekan ini ia memiliki flu ringan. Sehiangga ia tampak lelah dan berbicara dengan suara agak serak di kali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI