Suara.com - Pemerintah Australia akhirnya mengumumkan target batas akhir (deadline) pencarian bawah laut terhadap MH370, pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak tahun lalu.
Berdasarkan keterangan resmi dari Pusat Koordinasi Agensi Gabungan (JACC) Australia, pencarian pesawat yang hilang tersebut akan berakhir pada Juni 2016. Operasi pencarian sendiri disebut merupakan yang terbesar dan termahal dalam sejarah, dengan luas kawasan dasar laut yang sudah dipantau mencapai 80.000 kilometer persegi.
Diketahui, pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu hilang pada 8 Maret 2014 lalu, tak lama setelah bertolak dari Kuala Lumpur, Malaysia, dengan tujuan ke Beijing, Cina. Pesawat itu dilaporkan membawa total 239 orang, terdiri dari penumpag dan kru.
"Konsisten dengan janji yang diberikan Pemerintah Australia, Malaysia dan Republik Rakyat Cina (RRC) awal tahun ini, (kawasan seluas) 120.000 kilometer persegi akan ditelusuri secara menyeluruh. Diperkirakan ini akan selesai pada sekitar Juni 2016," ungkap pernyataan tersebut.
Hilangnya MH370 sendiri telah menarik perhatian dunia, sekaligus memancing munculnya berbagai teori tentang apa yang terjadi di baliknya --mulai dari aksi terorisme hingga persoalan pilot. Pada awal tahun ini, beberapa puing yang ditemukan di pantai Pulau Reunion di Samudera Hindia, dipastikan berasal dari pesawat itu. Namun hingga kini, baru itu saja hasil nyata yang bisa ditemukan.
Menurut keterangan pihak JACC pula, faktor cuaca sempat menghambat upaya pencarian belakangan ini. Namun proses pencarian dipastikan terus dilakukan, termasuk pada periode libur Natal dan tahun baru ini.
"Seandainya pesawat itu ditemukan dan bisa diakses, Australia, Malaysia dan RRC telah sepakat merencanakan (bersama) langkah evakuasi, termasuk mengamankan semua bukti yang diperlukan demi menyelidiki insiden tersebut," ungkap pihak JACC pula. [News.com.au]