Suara.com - Pihak Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau yang juga biasa disebut Islamic State saja, diberitakan kembali memenggal kepala sejumlah personelnya sendiri.
Sebagaimana diberitakan News.com.au yang mengutip The Sun, pemenggalan di hadapan publik itu dilakukan lantaran para personel ISIS itu kabur meninggalkan posisinya. Mengutip ARA News, sebagaimana putusan Pengadilan Syariah ISIS, ke-10 orang itu dinilai bersalah atas "pengkhianatan tingkat tinggi" karena meninggalkan arena perang di Mosul, kota sebelah barat laut Irak.
Disebutkan, para personel yang kabur itu pergi di tengah-tengah masih berlangsungnya pertempuran antara ISIS dan pasukan Peshmerga kaum Kurdi.
Ke-10 personel ISIS dilaporkan telah dipenggal di ruang terbuka publik, di kawasan barat kota Baa'j, pada Minggu (20/12/2015) lalu. Ratusan pejuang ISIS disebut ikut menyaksikan eksekusi pemenggalan tersebut.
"Para personel militan itu diputus bersalah telah meninggalkan pos mereka di lokasi perang, di mana tengah ada bentrok antara mereka dengan pasukan Peshmerga Kurdi," ungkap salah seorang aktivis media, Abdullah al-Mallah.
"Pengadilan Syariah di Mosul memutuskan memenggal kepala mereka di hadapan ratusan anggota ISIS lainnya, guna memperingatkan yang lain untuk tidak melakukan hal serupa tanpa izin dari pimpinan militer mereka," sambungya.
Sebanyak enam dari mereka yang dipenggal kepalanya tersebut diketahui berkewarganegaraan Suriah, sementara sisanya adalah militan asal negara Barat.
Untuk diketahui pula, ini bukan pertama kalinya ISIS memenggal kepala anggotanya sendiri. Pada bulan November lalu, pemenggalan bahkan dilaporkan dilakukan terhadap 73 anggota, lantaran juga kabur dari pertempuran melawan kelompok Peshmerga Kurdi. [The Sun/News]