Penyebaran Radikalisme di Medsos Lebih Mengerikan

Siswanto Suara.Com
Rabu, 23 Desember 2015 | 15:53 WIB
Penyebaran Radikalisme di Medsos Lebih Mengerikan
Ilustrasi internet (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Komunikonten, Institute Media Sosial dan Diplomasi, Hariqo Wibawa Satria, mengatakan penyebaran radikalisme di media sosial harus diwaspadai.

Hariqo mengatakan propaganda radikalisme melalui media sosial tidak boleh dianggap remeh. Melalui media online, perubahan pola propaganda radikalisme berlangsung lebih masif dan terbuka. Arus radikalisme baru ini, menurutnya, menjadi tantangan baru bagi masyarakat.

"Jika sebelumnya proses indoktrinasi radikalisme terjadi di ruang terbatas serta melalui berbagai perantara orang terdekat, saat ini proses indoktrinisasi menjadi sangat terbuka," kata Hariqo dalam pernyataan tertulis kepada Suara.com, Rabu (23/12/2015).

Oleh karena itu, papar alumnus pascasarjana Paramadina ini, proses seseorang menjadi radikal dapat terjadi di ruang belajar, ruang istirahat, taman, bahkan di kendaraan umum atau ruang lain yang memungkinkan seorang mengakses situs dan media sosial terkait paham-paham radikal.

"Fenomena ini juga memperlihatkan, propaganda melalui media sosial menandai suatu pola baru radikalisasi di kalangan terdidik dan kelas menengah," katanya.

Bahkan, katanya, pertemanan online antarnegara bahkan dapat mengajak seseorang untuk membangun gerakan radikalisme.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI