Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak akan membuat guru yang ada di sekolah negeri leha-leha disaat liburan sekolah tiba.
Hal ini dikatakan Ahok saat diskusi publik yang diadakan Indonesia Corruption Watch (ICW), dengan tema "Pengelolaan Guru: Sentralisasi atau Desentralisasi" di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
"Kalau lagi liburan sekolah seperti ini gurunya masuk lho semua, anak saya yang sekolah di swasta libur sekarang, gurunya semua masuk, kerja seperti biasa, nggak ngajar pun nggak boleh pergi ke mana-mana," kata Ahok.
Sedangkan guru sekolah negeri dikatakan Ahok setiap libur sekolah, tidak ada yang berada di sekolah. Para guru tersebut malah asik jalan-jalan dan nongkrong di pusat perbelanjaan.
"Coba kalau guru negeri nggak ngajar pun ikutan nggak kerja, (malah) nongkrong di Tanah Abang, Senayan City," ucapnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyadari sistem pada Dinas Pendidikan di DKI Jakarta masih payah. Itu ia akan memperbaiki sistemnya dengan mengubah aturan pada sistem Tunjangan Kinerja Daerah.
"Ini masalah sistem di kita. PNS jarang masuk padahal PNS dibayar kerjanaya ful (Senin-Jumat), ini yang kita mau perbaiki, dulu terus terang DKI ada kesalahan membuat tunjangan kinerja daerah menjadi tunjangan kehadiran daerah," kata Ahok.
"Saya akan memperbaiki, kalau dia kerja nggak bener TKD kita potong," tegasnya.
Ahok juga berharap pada tahun 2016 nanti sekolah negeri yang ada dijakarta akan dikelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan cara itu, guru-guru swasta yang kinerjanya bagus bisa mengajukan diri untuk mengajar di sekolah negeri.