Suara.com - Joki three in one perempuan berinisial SM yang bohong saat membuat laporan di kantor Polres Jakarta Selatan diduga nyambi jadi pelayan seks. SM semula lapor diperkosa dua warga negara asing berkulit hitam di basement Lippo Mal Kemang, tetapi belakangan mengaku tidak diperkosa, tapi berhubungan badan karena suka sama suka.
Profesi sampingan SM di luar menjadi joki three in one diungkapkan rekannya sesama joki di kawasan three in one sekitar mal Senayan City, Jalan Asia-Afrika, Jakarta Selatan, bernama Andri.
Andri bercerita sebelum pengendara mobil itu membawa SM, terjadi tawar menawar harga di luar harga jasa joki.
"Iya jadi si perempuan ini ditawar sama pria hidung belang, pria ini bertanya kepada SM, bisa temenin saya tidak, kemudian SM menjawab berani bayar berapa, SM membuka harga Rp1 juta, tetapi ditolak oleh pria hidung belang dan dia bilang itu kemahalan, SM menjawab ya sudah cari yang lain saja, pria hidung belang ini marah kemudian langsung mengunci pintu mobil dan mulai (membawa sampai terjadi hubungan badan)," kata Andri kepada Suara.com, Selasa (22/12/2015) sore.
Andri mengatakan SM biasa menjadi joki di daerah Jalan Pakubuwono sampai sekitar gedung DPR.
Menurut Andri kenapa ada joki plus-plus, karena tuntutan kebutuhan ekonomi.
Andri mengungkapkan penghasilan yang didapat sekali menjadi joki three in one bervariasi, antara Rp20 sampai harga Rp50 ribu.
"Tergantung pelanggan yang memakai jasa joki three in one," katanya.
Dengan adanya kasus SM, Andri berharap pemerintah jangan sampai menutup pekerjaan joki.
"Karena hanya pekerjaan ini saja yang bisa dilakukan," katanya.
Hasil visum yang dilakukan dokter Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, semakin membuktikan kalau SM tidak diperkosa oleh dua warga negara asing berkulit hitam.
"Awalnya dia melapor diperkosa, tapi setelah dilakukan visum, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan," kata Kepala Satuan Kriminal Polisi Resor Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Audie Latuheru, kepada wartawan.
"Mungkin dia mau mencari uang dengan seperti itu."
Sayangnya, Audie tidak menjelaskan seperti apa profesi sesungguhnya SM selama ini.
Sebelumnya, polisi sempat heran dengan pengakuan SM yang berubah-ubah.
"Pengakuannya berubah atas dasar suka sama suka, kami pun sempat heran dengan motif korban yang mengaku diperkosa," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Polisi Purwanta.
Kendati demikian, polisi tetap menelusuri kasus tersebut. Polisi ingin tahu apa motif SM berbohong.
SM mengubah keterangan setelah penyidik mendatangkan orangtuanya untuk mendampingi selama proses pemeriksaan. [Rey Reiza Violetta]