Suara.com - Peneliti dari Indonesia Crruption Watch (ICW) Donal Fariz menilai semestinya Setya Novanto dikeluarkan dari DPR pascamundur dari jabatan Ketua DPR. Bukannya diberikan jabatan baru.
Saat ini ketua DPR dijabat politisi Golkar lainnya, Ade Komarudin. Sementara Novanto ditunjuk sebagai Ketua fraksi Partai Golkar di DPR.
"Ini sebuah pertimbangan yang sangat keliru di tengah fakta bahwa hakim di MKD telah simpulkan Novanto melakukan pelanggaran etik berat," ujar Donald dalam diskusi di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Donald menilai, Golkar semestinya melakukan pergantian antar waktu kepada Novanto. Karena Novanto telah melakukan kesalahan dengan level berat. Golkar tidak boleh melindungi orang-orang yang melanggar etik.
"Golkar harus lakukan pergantian antar waktu terhadap Novanto, bukan menghadiahkan jabatan Ketua Fraksi kepada Novanto," katanya.