ASDP Kupang Tutup Semua Pelayaran Karena Cuaca Buruk

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 22 Desember 2015 | 08:53 WIB
ASDP Kupang Tutup Semua Pelayaran Karena Cuaca Buruk
Ilustrasi cuaca buruk. (Foto: Antara /Ampelsa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajemen Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Kupang menutup sementara layanan pelayaran untuk semua lintasan di Pulau Flores, Sumba, dan Sabu, serta Alor, akibat cuaca buruk. Hanya pelayaran Kupang-Rote yang tetap dibuka.

"Berhubung cuaca buruk, maka pelayanan kapal feri untuk hari ini 22 Desember 2015 semua lintasan di Pulau Flores, Sumba, dan Sabu, serta Alor ditutup sementara, kecuali Kupang-Rote tetap dilayani KMP Inne Rie II dan KMP Ille Labalekan," kata General Manajemen PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Arnold Yanssen, melalui pesan singkat, di Kupang, Selasa (22/12/2015).

Selain menutup pelayaran ke semua rute itu, pihak manajemen ASDP Kupang juga memutuskan untuk mempercepat waktu pelayaran dari Kupang tujuan Rote Ndao lebih awal, yaitu pukul 06.00 WITA dari biasanya pukul 07.00 WITA, untuk mencegah gelombang pasang di Selat Rote Ndao dan Selat Pukuafu, perairan setempat.

Ia menyebutkan, kondisi cuaca di perairan Selat Rote dan Laut Timor dan Laut Sawu bergerak pada tekanan antara 2,5 meter hingga 4 meter, sehingga rawan untuk dilayari.

Cuaca tak bersahabat itu, juga telah diperingatkan BMKG melalui laman resminya untuk diwaspadai, baik oleh layanan transportasi untuk jalur laut, darat, dan udara, mengingat di wilayah tertentu yang dilanda hujan ringan, angin kencang, dan petir serta kondisi cuaca buruk lainnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan pengelola dan pengguna transportasi laut, darat, dan udara untuk mewaspadai gelombang tinggi di perairan laut setempat, serta awan tebal yang dapat menghambat jarak pandang, mulai Minggu hingga Senin (20--21/12).

"Peringatan dini pada tanggal 20--21 Desember 2015 bagi pengguna transportasi laut, darat, dan udara untuk mewaspadai potensi terjadi angin kencang disertai petir di wilayah yang berpeluang hujan sedang hingga lebat," demikian BMKG Pusat melalui laman resminya.

Peringatan tersebut sesuai dengan kondisi cuaca, berupa hujan sedang hingga lebat dalam tiga hari terakhir terjadi di sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Timur.

Karena itu, aktivitas kelautan dan udara, diimbau agar lebih berhati-hati terhadap gelombang laut yang tinggi serta arus laut yang cukup kuat serta awan tebal, terutama di wilayah yang berpeluang hujan sedang hingga lebat.

Sebelumnya, pesawat Kalstar jenis Embraer yang terbang dari Kota Ende tujuan Kupang, tergelincir di landasan pacu Bandara El Tari Kupang, Senin (21/12) sore, diduga akibat cuaca buruk yang melanda wilayah NTT.

Pesawat tergelincir di runway 25 sejauh 200 meter dari landasan pacu, namun semua penumpang dinyatakan selamat.

Sebelumnya pula, pesawat TransNusa dari Bandara Frans Sales Lega Ruteng Kabupaten Manggarai tujuan Kupang pada Minggu (20/12/2015) pagi, gagal mendarat di bandara yang terletak di bagian barat Pulau Flores itu, karena kabut tebal yang menghambat jarak pandang pilot.

Pesawat ini terpaksa dialihkan untuk mendarat di Bandara Aboerusman Ende, karena cuaca berupa awan kumulonimbus menghadang jarak pandang pilot untuk mendaratkan pesawat itu, sehingga harus menunggu lagi atau lewat jalur darat menuju bandara yang aman didarati pesawat untuk melanjutkan perjalanan ke Kupang.

Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ile Ape dengan rute pelayaran Kupang-Sabu pada Senin petang, batal melanjutkan pelayaran menuju Pulau Sabu, akibat gelombang setinggi mencapai tiga meter di wilayah perairan tersebut.

"Kapal tersebut membawa 308 penumpang yang awalnya berangkat pada 13.00 WITA, tetapi karena diterjang gelombang maka langsung kembali lagi ke Pelabuhan Bolok," demikian Arnold Yanssen. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI