Banyak Pengguna Jalan yang Malah Senang Sopir Metromini Mogok

Senin, 21 Desember 2015 | 21:01 WIB
Banyak Pengguna Jalan yang Malah Senang Sopir Metromini Mogok
Petugas gabungan saat melakukan razia angkutan umum di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (7/12/2015), menyusul beberapa insiden angkutan kota sebelumnya. [Antara/Reno Esnir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, sejumlah besar sopir bus Metromini di Jakarta kembali melakukan mogok kerja. Hal itu dilakukan sebagai bentuk perlawanan mereka yang menolak razia Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta yang lantas mengandangkan ratusan bus tak layak.

Menariknya, ternyata aksi ini justru disambut positif oleh banyak warga Jakarta. Bahkan tak sedikit yang bersenang hati merasakan keleluasaan saat berkendara ke kantornya hari ini, seperti misalnya yang dialami oleh Diah Purnamasari (24).

Karyawati yang sehari-hari mengendarai mobilnya dari kediaman di daerah Mampang ke kawasan perkantoran di SCBD, merasakan bahwa perjalanan hari ini lebih lancar dibanding biasanya. Menurutnya, hal ini juga dipengaruhi oleh dikandangkannya sejumlah Metromini yang biasa melewati jalur menuju perkantorannya tersebut.

"Biasanya stuck gara-gara Metromini 75 yang doyan ngetem dan 'grasa-grusu' sana-sini. Tapi hari ini jauh lebih lancar dari biasanya. Goodbye Metromini," ujarnya, ketika dihubungi Suara.com, Senin (21/12/2015).

Sementara itu salah seorang pengendara sepeda motor, Lukman (28), juga mengaku merasa nyaman saat mengantarkan penumpang hari ini. Hal itu karena lelaki yang juga adalah tukang ojek tersebut tak perlu merasa was-was bakal jumpa Metromini yang berkendara dengan brutal.

"Sebenarnya Kopaja sama Metromini sama-sama ugal-ugalan. Tapi memang lebih parah Metromini. Kadang saya lihat yang bawa (sopirnya) masih bocah. Bawanya sembarangan, bikin was-was kita pengguna jalan lain," ujar Lukman.

Sebagai salah satu pengguna jalan, Lukman pun lantas mengimbau kepada pemerintah untuk benar-benar menertibkan Metromini yang tak laik jalan dan sopir yang ugal-ugalan.

"Setidaknya, dipastikan dulu sopir yang membawa (Metromini) sudah bisa mengemudikan dengan baik dan tidak membahayakan pengguna jalan lainnya. Semua mau cepat sampai (tujuan), tapi jangan sampai pengguna jalan lain jadi korban," ujarnya menimpali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI