Temui Jokowi di Istana, Ini Tujuan Sebenarnya Presiden PKS

Siswanto Suara.Com
Senin, 21 Desember 2015 | 20:05 WIB
Temui Jokowi di Istana, Ini Tujuan Sebenarnya Presiden PKS
Presiden PKS Sohibul Iman didampingi jajaran PKS bertemu Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta [dok. PKS]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera silaturahim dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/12/2015). Kegiatan ini sebagai bagian dari menjalin komunikasi politik PKS dengan berbagai elemen bangsa.

Presiden PKS Sohibul Iman didampingi Wakil Sekretaris Jenderal Mardani Ali Sera, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM Al-Muzzammil Yusuf, Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Wirianingsih, dan Ketua Bidang Pekerja, Petani, dan Nelayan Ledia Hanifah Amalia.

Menurut Sohibul Iman, rencana untuk bersilaturahim ke berbagai elemen politik merupakan program kepengurusan PKS periode 2015-2020 sebagai bagian dari upaya membangun suasana kondusif dalam politik dan kenegaraan.

 “Jika parpol punya hubungan yang baik dengan berbagai elemen politik bangsa, maka banyak hal terkait kepentingan rakyat yang bisa diselesaikan dengan baik dengan mengutamakan kepentingan rakyat,” ujar Sohibul Iman dalam pernyataan tertulis yang dikirim kepada Suara.com.

Silaturahim ini, lanjut Sohibul, tidak akan mengubah posisi PKS sebagai partai oposisi loyalis. PKS akan tetap bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat, dan mendukung program-program pemerintah yang dibuat untuk kebaikan bangsa.

Silaturahim ini juga tidak akan mengubah posisi PKS di Koalisi Merah Putih.

“PKS tetap berada dan terikat dengan kesepakatan-kesepakatan yang ada di KMP,” kata Sohibul.

Selain bersilaturahim, ujar Sohibul Iman, PKS juga menyampaikan pemikiran terkait dua hari besar yang diperingati secara nasional maupun internasional dalam waktu dekat ini. Kedua hari besar tersebut adalah Hari Buruh Migran Internasional dan Hari Ibu.

“Terkait pekerja migran, kami meminta Pak Jokowi dan kabinet dapat menekan tingkat pengabaian hak-hak pekerja migran. Sementara terkait Hari Ibu, PKS juga meminta pemerintah dapat terus meningkatkan perhatian pada upaya pengarusutamaan keluarga dan ketahanan keluarga,” ungkap pria kelahiran Tasikmalaya pada 50 tahun yang lalu ini.

Sohibul Iman juga menyampaikan tentang rencana PKS menggelar Rapat Pimpinan Nasional pada pertengahan bulan Januari 2016 mendatang, sebagai bagian dari konsolidasi kepengurusan baru PKS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI