Suara.com - Setelah anggota Fraksi Golkar DPR Setya Novanto mundur dari jabatan ketua DPR gara-gara kasus pencatutan nama Presiden Jokowi saat minta saham Freeport Indonesia, menurut anggota Fraksi Golkar Ruhut Sitompul, internal Golkar semakin panas.
"Golkar ini makin dalam kehancurannya dan semakin menuju ke pintu kehancuran," kata Ruhut yang pernah menjadi anggota DPR di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/12/2015).
Usai Novanto mundur, masing-masing kubu diinternal Partai Golkar mengajukan nama pengganti. Kubu Agung Laksono mencalonkan Fadel Muhammad dan kubu Aburizal Bakrie mencalonkan Agus Gumiwang.
Ruhut berharap siapapun yang nanti menggantikan Novanto, harus dihormati. Penetapan pengganti kursi ketu DPR, katanya, sesuai Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.
"Kalau aku menghormati keputusan dari MD3, karena kita merujuk kepada MD3," ujarnya.
Terkait posisi baru Novanto di DPR yang kabarnya akan menjadi ketua Fraksi Golkar, kata Ruhut, akan berdampak serius pada Golkar.
"Tapi, yang ngaku lihat Novanto itu menjadi pimpinan fraksi. Hati-hati, hati-hati, waspadalah, waspadalah Golkar, menunggu ambang kehancuran," katanya. (Nur Habibie)