Suara.com - Mantan atlet bulu tangkis nasional Joko Supriyanto menyampaikan kekhawatiranya akan kemunduran masa depan bulu tangkis Indonesia dengan maraknya pencurian umur dalam penyelenggaraan turnamen.
"Pencurian umur ini menjadi keresahan klub bulu tangkis saat ini. PBSI harus turun ke bawah, untuk melihat sekaligus mencarikan solusinya," kata Joko saat ditemui dalam acara final Victory Open 2015 yang berlangsung di Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Dikatakannya, praktek pencurian umur yang dilakukan oleh sejumlah klub-klub bulu tangkis ini sudah lama terjadi. Namun tampaknya mulai marak sejak tiga tahun terakhir.
"Hampir semua klub besar melakukan ini, indikasinya untuk menambah jam terbang. Marak terjadi tiga tahun terkahir ini," katanya.
Dijelaskanya, pencurian umur yang dimaksud adalah pemain yang memiliki tingkat kemampuan lebih bermain dalam turnamen yang tidak sesuai umurnya.
Misalnya di turnamen Victory Open 2015, ada tiga kategori umur yakni kategori usia dini A dan B, kategori pemula dan kategori remaja.
"Banyak sekali anak-anak yang sudah dewasa tetapi masih bermain di level bawah. Ini tidak baik bagi pembinaan bulu tangkis Indonesia, bukannya tambah maju tetapi malah mundur," katanya.
Menurut Joko, untuk mencegah hal itu, pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Pusat untuk turun dalam setiap penyelenggaraan turnamen di daerah.
"Pengurus PBSI pusat harusnya menghadiri kejuaraan-kejuaraan di daerah seperti turnamen Victory Open ini. Agar bisa melihat bakat dan kualitas pemain muda ini," katanya.
Menurutnya, pencurian umur kerap dilakukan untuk kepentingan formalitas demi nama besar klub, jam terbang pemain, dan prestise atau arogansi dari klub agar menjadi terbaik.
"Perlu ada pengawasan, kompetisi seperti ini harus diperbanyak di tingkat daerah. Yang terpenting, PB Victory Bogor akan mendirikan asosiasi klub anti pencurian umur," kata Joko yang kini menjabat Kepala Pusdiklat PB Victory Bogor.
PV Victory Bogor sejak 2011 telah menyelenggarakan Victory Open selama lima tahun berturut-turut, diikuti oleh sejumlah klub bulu tangkis dari berbagai daerah di Indonesia. Kejuaran ini terdiri dari kategori umur, usia dini, pemula dan remaja. Di tahun 2015, jumlah kepesertaan meningkat dari 1.200 orang di tahun 2014, menjadi 1.385 yang terdiri dari 134 klub.
Sejumlah klub besar yang ikut serta dalam turnamen tersebut, di antaranya Mutiara Cardinal Bandung, Exist Badminton Club, Jaya Raya Jakarta, JR Enkei, Pelita Bakrie Jakarta, CWIBC, Sarwendah Badminton Club, dan SGS PLN Bandung.
Joko sendiri merupakan atlet nomor dua dunia di atas Poul Erik Hoyer yang berada di urutan ketiga yang merupakan lawan berbuyutannya. [Antara]
Marak "Pencurian Umur", Masa Depan Bulutangkis Indonesia Suram?
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Minggu, 20 Desember 2015 | 21:35 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
PBSI Panggil 81 Atlet untuk Pelatnas 2025 Tahap Pertama
21 Desember 2024 | 14:52 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI