Sopir Metromini Mogok, Ahok: Sudah Keterlaluan

Sabtu, 19 Desember 2015 | 16:33 WIB
Sopir Metromini Mogok, Ahok: Sudah Keterlaluan
Deretan Metromini di terminal bus Pasar Senen, Jakarta, Jumat (2/1). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak peduli dengan ancaman para sopir Metromini yang akan melakukan aksi demo maupun mogok guna memprotes kebijakannya. Menurut Ahok, langkah razia yang dilakukan jajarannya karena ulah ugal-ugalan sopir telah banyak memakan korban jiwa.

"Ya udah mau bagaimana (demo demo aja), yang meninggal juga keluarganya nggak bisa demo kan," kata Ahok di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu (19/12/2015).

Menurut Ahok Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak punya pilihan untuk melakukan razia kepada angkutan umum yang tak layak jalan. Terlebih, rencana Pemprov DKI Jakarta untuk menggabung Metromini ke Transjakarta dengan tarif rupiah perkilometer, tak dihiraukan.

"Jadi kita tak ada pilihan. Sudah keterlaluan, saya sudah kasih kesempatan sejak saya jadi Wagub, saya sudah sampaikan kepada mereka, Anda mending lebih fokus jalan saja perseorangan," kata Ahok.

Ahok menambahkan, sebelumnya ia sudah memberikan kesempatan pada pemilik Metromini perorangan untuk bergabung ke organisasi Kopami dan Kopaja yang sudah terintegrasi. Namun ini juga tidak digubris.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, pekan depan akan kedatangan 350 bus Kopaja yang akan terintegrasi dengan Transjakarta. Ahok berharap dalam waktu dekat Metromini juga dapat bergabung.

"Kalau kamu (metromini) gabung nggak usah pikirin penumpang, PSO kami bukan atas penumpang, kalau PSO atas penumpang kamu boleh khawatir untuk bisa kredit bank, jadi PSO kami dalam bentuk rupiah per kilometer, asal kamu rajin, kami juga jamin service ditanggung dan bayar langsung, sopir kita naikin gajinya dua kali UMP," katanya.

Para sopir dan kenek Metromini direncanakan akan melakukan aksi demo pada Senin (21/12/2015).  Aksi ini merupakan bentuk penolakan atas razia yang dilakukan Dinas Perhubungan DKI Jakarta belakangan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI