Suara.com - Setelah terpilih sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui sistem voting oleh Komisi III DPR RI, Saut Situmorang mengaku dirinya masih kurang baik. Terlebih kalah baik dengan Ketua KPK non aktif Abraham Samad.
"Saut Situmorang belum tentu lebih baik dari Abraham Samad," katanya saat diskusi bertajuk KPK Jilid IV di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/12/2015).
Menurut Saut tak ada seorangpun yang sempurna termasuk dirinya. Itu sebabnya ia mengharapkan ketika memimpin perkara korupsi yang nantinya ditangani lembaga anti rasuah untuk juga bisa dikontrol oleh semua masyarakat.
"Kalau orang siapaoun itu bisa saja jadi setan lho, jadi mesti harus dikontrol," tegas Saut.
Menanggapi hal ini pada kesempatan yang sama Anggota Komisi III DPR RI F-PDI Perjuangan, Dwi Ria Latifa menyadari kalau seluruh manusia tidak ada yang sempurna, sebab kesempurnaan hanyalah milik sang pencipta.
Namun ia mengklaim setelah terpilihnya Agus Rahardjo sebagai Ketua KPK, kemudian Wakil Ketua: Basaria Panjaitan, Laode Muhamad Syarif, Alexander Marwata, dan Saut Situmorang, Komisi III DPR sudah semaksimal mungkin menaruh orang untuk memberantas korupsi.
"Memang ini sudah maksimal yang dihasilkan DPR Komisi III, dan Pak Saut bisa terpilih walaupn dia merasa dirinya bukan terbaik. Hanya saja Komisi III berharap beliau bisa memberikan kontribusi ke KPK, saya pikir gitau saja," jelasnya.