Posisi Kursi ketua DPR RI saat ini sedang kosong, pasca Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR. Untuk mengisi kekosongan tersebut, Partai Golkar pun harus segera menyiapkan kader terbaiknya, pasalnya berdasarkan Undang-undang MD3, kursi tertinggi di Parlemen masih milik Golkar.
Wakil Ketua Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, bahwa ada dua nama yang menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan Novanto. Mereka adalah Ade Komaruddin dan Fadel sendiri.
"Dulu waktu pemilihan yang lalu, kami sudah petakan seluruhnya, Tertinggi Dapil, saya (Fadel Muhammad), Ade Komaruddin dan Setya Novanto," kata Fadel di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Kedua nama tersebut memiliki peluang yang besar karena harus sesuai dengan mekanisme partai berlambang Pohon Beringin tersebut, dimana penganti Novanto mesti sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar. Persyaratan tersebut adalah, harus yang menjabat wakil ketua umum, ketua fraksi dan anggota fraksi, berpengalaman, memiliki perolehan suara yang tinggi di pemilihan legislatif (Pileg) serta merupakan fungsionaris partai.
"Iya, itu harus sesuai dengan persyaratan Partai yang ditetapkan dalam rapat pimlinan nasional partai," kata Fadel.
Ketua Komisi XI DPR itu juga menambahkan, hal terpenting adalah mendapat persetujuan dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Karena Ical yang memiliki hak prerogatif tersebut.
"Kemudian itu menjadi hak prerogatif Ketua Umum Aburizal Bakrie. Saya jadi Ketua Komisi XI juga berdasarkan pada keputusan beliau," katanya.
Namun, saat disinggung lebih jauh mengenai kesiapannya jika ditunjuk jadi Ketua DPR, Fadel enggan berkomentar akan hal tersebut. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umumnya.
"Bukan siap atau tidak siap, kita serahkan semua ke Ketua Umum," tutup Fadel.