Suara.com - Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPI Syamsuddin Haris menyatakan penyelenggaraan Pilkada dari tahun ke tahun belum sepenuhnya menghasilkan pemimpin yang sungguh-sungguh bertanggung jawab atas masa depan bangsa ini.
"Memang ada Jokowi, Ahok, Risma dan juga yang lainnya, tetapi persentasenya masih cukup kecil, masih sedikit dibanding kebutuhan kita untuk menghasilkan pemimpin yang sungguh-sungguh bertanggung jawab atas masa depan bangsa ini," kata Syamsuddin di Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Hal tersebut, ia sampaikan dalam diskusi media akhir tahun dengan tema "Evaluasi Politik dan Demokrasi 2015: Menuju Keseimbangan Baru?" yang diadakan Populi Center bekerja sama dengan Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).
Menurutnya, memang betul Indonesia sudah menyelenggarakan pemilu-pemilu yang semakin baik sejak 1999.
"Bahkan sejak 2004 dan 2005 kita melaksanakan pemilu langsung untuk presiden dan pilkada langsung untuk kepala daerah, tetapi itu belum mengubah secara mendasar politik bangsa kita. Dalam pengertian bahwa belum menghasilkan pemimpin yang bertanggung jawab," tuturnya.
Ia berpendapat bahwa salah satu faktor utamanya adalah bangsa kita terlalu menganut sistem otoriter hampir empat dekade mulai dari 1958 sampai 1998.
"Nah sistem otoriter ini tidak hanya membunuh potensi kepemimpinan dari semua golongan dan kelompok masyarakat, tetapi juga mewariskan saling curiga di antara bangsa kita yang sampai saat ini masih melembaga. Kelompok satu curiga atas yang lainnya," ucap dia.
Sebanyak 264 pemilihan kepala daerah (pilkada) digelar secara serentak di berbagai wilayah di Indonesia pada Rabu (9/12) dilaporkan berjalan aman dan lancar.
Pilkada serentak tersebut merupakan sejarah terbesar dalam penyelenggaraan demokrasi tingkat lokal di Indonesia.
Jumlah pilkada itu sekitar 50 persen lebih jumlah daerah. Sisanya direncanakan akan dilakukan pilkada pada 2017 dan 2018. (Antara)
LIPI: Pilkada Belum Hasilkan Pemimpin yang Bertanggung Jawab
Ardi Mandiri Suara.Com
Kamis, 17 Desember 2015 | 09:04 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Golput Meski Ber-KTP DKI Jakarta? Ini Penyebabnya
27 November 2024 | 07:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI