Politisi PKS Nilai Ada Capim KPK Bergaya Politisi

Rabu, 16 Desember 2015 | 12:08 WIB
Politisi PKS Nilai Ada Capim KPK Bergaya Politisi
Capim KPK Diuji Pembuatan Makalah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera(PKS), Nazir Zamil mengatakan bahwa dari tujuh orang calon pimpinan Komisi Pembernatasan Korupsi yang sudah menjalani proses fit and proper test masih ada capim yang bergaya politisi. Dia mengatakan ,bahwa cara penyampaian yang masih sekadar retorika belaka menjadi sebuah bukti bahwa sebenarnya masih ada capim yang tidak serius menjadi Pimpinan KPK.
 
"Dari tujuh krang ysng sudah memang masih ada yang hanya sekedar beretorika seperti politisi, cara penyampaian visi misi dan sebagainya tidak mennggambarkan capim tersebut pantas menjadi pimpinan," kata Nazir sebelum mengikuti proses fir and proper rest di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu(16/12/2015).
 
Selain bergaya politisi, dia juga menambahkan bahwa sebenarnya masih ada jufa calon yang belum memahami bagaimana teknik lenegakan hukum di KPK. Karena itu, dengan melihat hal-hal tersebut, pihaknya dari Fraksi akan menjadikannya sebagai dadar untuk menilai apakah disetujui menjadi Pimpinan KPK atau tidak.
 
"Sebenanrnya, masih ada capim yang  kurang memamahmi bagaimana teknik penegakan hukum di KPK. Bagaimana bisa jadi pimpinan kalau hal teknik saja belum dipahami," kata Nazir.
 
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa saat ini dirinya sudah mengantongi sejumlah nama untuk menduduki kursi pimpinan di KPK. Namun, dirinya enggan  membeberkan siapa saja nama yang pantas untuk menjadi orang nomor satu di KPK.
 
"Ada dong, tapi namanya tidak bisa kita sebutkan. Tapi karena masih tujuh, sampai saat ini belum ada lima orang, kita tunggu yang lain saja," tutup Nazir.
 
Seperti dimetahui, KPK akan menjadwalkan proses fit and proper test bagi tiga capim KPK yang belum menjalani test. Karena hari ini, Komisi III menjadwalkan kepada tiga orang, yakni, Agus Rahardjo, Busryo Muqoddas, dan Laode Muhamad Syarif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI