Suara.com - Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan ikut mencermati kasus Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan ibu rumah tangga pemegang Kartu Jakarta Pintar bernama Yusri Isnaeni.
Kasus meledak ketika Yusri tak bisa menahan kesal karena dimarahi Ahok pada Jumat (11/12/2015) lalu, bahkan Yusri dituding jadi maling karena diduga menyelewengkan dana KJP. Padahal, ketika itu Yusri hanya ingin mengadu dan mempertanyakan mekanisme penggunaan kartu kepada Ahok karena di lapangan banyak masalah saat akan dipakai untuk belanja perlengkapan sekolah.
Pantas menyarankan kepada warga Jalan Mahoni, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, itu untuk menemui Ahok. Kalau Ahok merasa bersalah dan mau minta maaf, Pantas berharap persoalannya selesai.
"Mungkin disamperin saja (Ahok) sama ibu itu, ditemuin saja langsung kita rekomendasi supaya bertemu, kan kalau Ahok salah bisa minta maaf kepada ibu itu langsung. Jadi nggak usah main di ruang publik," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan kepada Suara.com, Rabu (16/12/2015).
Saat ini, Pantas akan memantau perkembangan kasus tersebut. Apalagi, Yusri berencana mengadukan Ahok ke Komnas Perempuan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia, dan Polda Metro Jaya, bahkan akan menggugat Rp100 miliar.
"Ya kita lihat saja dulu, artinya yang sudah terjadi nggak bisa ditarik kembali, disatu sisi gubernur kita terlalu cepat ngomongnya," katanya.
Tak cukup minta maaf
Meskipun nanti Ahok minta maaf, Yusri tetap tidak puas.
"Ya nggak bisa yah (kalau Pak Ahok cuma minta maaf), karena apa, saya seorang ibu dikatakan maling," kata Yusri kepada suara.com, Selasa (15/12/2015).
"Seandainya ibunya dia (Ahok) dikatakan maling pasti dia kesal kan ya. Coba di ulas lagi di YouTube yah (ketika saya dikatakan maling, red), kayaknya rendah banget harga diri seorang wanita," Yusri menambahkan.