Suara.com - Seorang nelayan yang selamat setelah terombang-ambing di lautan selama 15 bulan dituntut sebesar satu juta Dolar oleh keluarga seorang rekan nelayan yang turut hilang bersamanya. Si nelayan dituduh memakan rekannya itu untuk bertahan hidup.
Semua berawal saat Salvador Alvarenga, (36), membayar Ezequiel Cordoba, (22), sebesar 50 Dolar untuk menemaninya memancing selama dua hari di pesisir pantai Meksiko, pada bulan November 2012. Di tengah perjalanan, badai datang dan membawa perahu mereka hingga ke tengah laut.
Keduanya bisa bertahan hidup dengan cara menangkap ikan dan burung. Untuk minum, mereka memanfaatkan darah kura-kura dan urine mereka sendiri.
Cordoba akhirnya meninggal. Sebelum ia meninggal, Alvarenga berjanji untuk tidak memakan mayatnya. Alvarenga juga berjanji untuk menemui ibunda Cordoba dan menceritakan apa yang terjadi.
Alvarenga menjaga mayat itu selama enam hari. Namun, ia kehilangan orientasi dan membuang mayat Cordoba ke laut. Mayat Cordoba ditemukan di sebuah pulau terpencil di Samudera Pasifik setelah mengambang selama 348 hari.
Keluarga Cordoba kini menuntut uang kompensasi sebesar satu juta Dolar dan menuding Alvarenga melakukan praktik kanibalisme. Pengacara Alvarenga, Ricardo Cucalon, kepada media mengatakan bahwa sang klien tidak memakan rekannya.
Tuntutan itu muncul beberapa hari setelah sebuah buku yang berisi perjalanan Alvarenga dirilis.
"Saya yakin bahwa tuntutan ini sebagian muncul karena ada tekanan dari keluarga dalam hal pembagian royalti penerbitan buku," kata Cucalon.
"Banyak yang mengira, buku ini membuat klien saya kaya raya, tapi apa yang ia dapat jauh lebih sedikit dari yang orang kira," pungkasnya. (Independent)
Terombang-ambing di Laut, Nelayan Ini Dituduh Makan Teman Sendiri
Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 16 Desember 2015 | 07:16 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Berakhir Tragis, Kemunculan Tak Terduga Dua Lumba-Lumba di Sungai Thames Bikin Heboh
06 Agustus 2024 | 17:24 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI