Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) Jilid IV, Robby Arya Brata mengklaim bahwa kinerja KPK selama ini lebih memprioritaskan penindakan daripada pencegahan. Hal itu didasarkan pada anggaraan KPK pada tahun 2013 yang besaran untuk pencegahannya mencapai 44 miliar rupiah, lebih kecil daripada anggaran penindakan yang besarannya mencapai 66 miliar rupiah.
"Saat ini KPK terlalu lemah di bidang pencegahan, KPK terlalu asyik di bidang penindakan. Kalau kita lihat akhir tahun 2013 angaran untuk pencegahannya lebih kecil daripada penindakan," jelas Robby.
Karena itu Robby menegaskan bahwa KPK dibawah kepemimpinannya nanti akan mengedepankan pencegahan daripada penindakan. Menurutnya, pencegahan adalah tindakan yang sangat penting dalam memberantas korupsi. Dan kata Robvy, apa yang ingin dilakukannnya tersebut sangat didukung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Kalau saya di KPK nanti, saya akan balik, saya akan perkuat pencegahan dibandingkan penindakan. Percuma penindakan kalau kembali melahirkan koruptor baru. Dan apa yang saya sampaikan sudah disetujui oleh Pak Jusuf Kalla," tutup Robby.
Lebih lanjut, Pria yang juga menjabat sebagai asisten Deputi Bidang Hukum Hak Asasi Manusia dan Aparatur Negara tersebut akan menciptakan paradigma baru dalam memimpin KPK. Meskipun baru, dia yakin hal itu lebih efektif bila dibandingkan dengan Pimpinan KPK sebelumnya.
"Nanti saya akan membawa KPK ke era paradigma baru, dan pencegahan dan penindakan haeus terintegrasi, tapi paling depan adalah pencegahan. KPK yang saya pimpin nansti akan berbeda dengan KPK sekarang, namun akan lebih efektif daripada saat ini," tutup Robby.