Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan Indonesia tidak akan memihak Amerika Serikat atau Cina menyangkut sengketa di perairan laut Cina Selatan. Indonesia, katanya, akan fokus menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Seperti diketahui, kompetisi dari negara-negara besar semakin meningkat. Saya selalu ditanya, paling sering sama AS mau pilih mana. Tapi dengan tegas saya menyatakan bahwa Indonesia tidak akan memilih hegemoni AS apalagi Cina. Mending konsen poros maritim saja," kata Rizal saat ditemui di acara Seminar Naaional TNI AL di Balai Samudera Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (15/12/2015).
Rizal menjelaskan Indonesia berada di wilayah strategis. Apalagi, mewujudkan bangsa damai dan netral bisa terus dipelihara. Indonesia, kata Rizal, memilih untuk menjadi pendamai dalam konflik tersebut.
"Saya bangga membuka seminar ini forum sangat strategis sebagai negara memiliki orientasi mewujudkan dengan demikian forum yang sangat penting? Di wilayah perairan, untuk itu kita harus terus menghadapi kemajuan global. Kita harus berada di posisi yang damai saja," ujarnya.
Rizal juga mengapresiasi Angkatan Laut yang mampu berdiplomasi dengan Angkatan Laut di dunia dalam merespon sengketa laut Cina Selatan.
"Kita salut dengan TNI Al, kita memang harus tenang seperti pak Kasal (Kepala Staf AL)," katanya.
Seperti diketahui, AS menekan Cina agar menghentikan reklamasi pulau di Laut Cina Selatan yang sekarang sedang menjadi sengketa. Konflik bermula dari klaim Cina bahwa hampir seluruh kawasan di Laut Cina Selatan merupakan wilayah mereka sehingga memicu sengketa dengan negara-negara tetangga. AS pun ikut terusik.