Buat Sejarah di Pemilu, Perempuan Arab Saudi Catat Prestasi Lain

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 15 Desember 2015 | 08:40 WIB
Buat Sejarah di Pemilu, Perempuan Arab Saudi Catat Prestasi Lain
Perempuan Arab Saudi yang ikut serta dalam pemecahan rekor pita kanker payudara raksasa di Riyadh. (Twitter/Guinness World Record)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para perempuan di Arab Saudi, baru-baru ini memecahkan rekor Guinness World dalam hal kepedulian soal kanker payudara. Uniknya, rekor tersebut dipecahkan bersamaan dengan digelarnya pemilu, saat negara tersebut untuk pertama kalinya mengizinkan kaum perempuan untuk memberikan suaranya.

Para perempuan tersebut memecahkan rekor Guineess untuk pita manusia terbesar di dunia. Pita ini merupakan simbol internasional yang melambangkan kepedulian terhadap kanker payudara.

Seperti diketahui bersama, tanggal 12 Desember menjadi hari bersejarah bagi Arab Saudi. Lebih dari 100 ribu perempuan memberikan suaranya dalam pemilihan umum dan berdasarkan hasil awal, 20 kandidat perempuan memenangkan kursi di parlemen daerah.

Usai memberikan suara, banyak yang berkumpul di stadion sepak bola di Princess Noura University di Riyadh. Di tempat itu, organisasi 10KSA membagikan kerudung merah jambu dan meminta para perempuan membentuk formasi menyerupai pita raksasa.

Guinness World Records, lewat kicauan Twitter, menyatakan bahwa rekor sebelumnya, yakni pita rakasasa yang terbentuk dari 6.847 orang perempuan, dipecahkan oleh pita raksasa yang dibuat 8.264 perempuan di Arab Saudi.

Kepada Saudi Gazette, pegiat 10KSA Putri Reema Bint Bandar Al-Saud mengatakan bahwa perempuan yang hadir dalam acara pemecahan rekor tersebut "meyakini bahwa kesehatan holistik amat penting bagi masa depan".

"Kami adalah suara masa depan, dan jika kita merawat diri kita, akan ada masa depan yang cerah," katanya.

Kaum perempuan di Arab Saudi memang belum mendapat hak setara dengan kaum laki-laki. Mereka dilarang melakukan berbagai hal seperti menyetir, membuka rekening bank sendiri, atau bepergian tanpa ditemani lelaki.

Dua puluh kandidat perempuan yang memenangkan kursi dalam pemilu hari Sabtu hanya mewakili 1 persen dari 2.100 kursi dewan daerah yang diperebutkan. Kendati demikian, ini dipandang sebagai langkah maju kaum perempuan yang selama ini dilarang ikut ambil bagian dalam kegiatan politik. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI