Suara.com - Kesepakatan untuk menurunkan emisi karbon di pertemuan perubahan iklim, COP21 di Paris, Prancis selama sepekan ini menjatuhkan saham bisnis batubara. Sebaliknya, saham perusahaan di bidang energi terbarukan meningkat.
Kenaikan saham energi terbarukan dan jatuhnya saham bahan bakar fosil terjadi pada penutupan saham Amerika dan Eropa, Senin (14/12/2015).
Kesepakatan untuk menurunkan emisi karbon dunia ini sudah ditunggu sejak Protokol Kyoto pada 1997 lalu. Dalam kesepakatan Kyoto lalu, negara kaya dan miskin sepakat untuk mengendalikan peningkatan kadar karbon untuk menghilangkan emisi gas rumah kaca bersih dari aktivitas manusia abad ini.
"Kesepakatan ini akan membantu meningkatkan pertengahan sampai fundamental jangka panjang dalam pembangkit energi terbarukan, khususnya energi matahari. Smentara membuat setiap investasi bahan bakar fosil yang semakin rentan," kata manajer portofolio Thiemo Lang dari Zurich RobecoSAM.
The MAC Global Solar Energy Index naik sampai 4,5 persen. The iShares Global Clean Energy diperdagangkan kemungkinan akan dilirik investor. Karena sahamnya naik 1,4 persen.
Sementara itu, perusahaan perminyakan AS turun rata-rata 1 persen. Lainnya, Peabody Energy Corp turun 12,6 persen, dan Consol Energy Inc turun 3,3 persen.
"Tanpa pertanyaan, perusahaan energi surya mempunyai kontribusi terbesar dalam pengurangan karbon," kata Chief Executive Officer Sunpower Corp, Tom Werner.
Saham Sunpower melonjak 8,7 persen atau sekitar 23,40 dolar AS. Sementara First Solar Inc naik 5 persen. (Reuters)