Suara.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyediakan 106 lapotop pada tahun 2016. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan usulan tersebut guna mewujudkan parlemen yang modern di Ibu Kota.
"Kalau laptop itu dalam rangka parlemen modern," kata Taufik setelah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/12/2015).
Atas usulan tersebut, Taufik berharap kepada gubernur yang biasa disapa Ahok untuk mengerti usulan pengadaan lapto pada setiap anggota dewan.
"Pak gubernur juga harus tahu, kita kalau mau cari Perda (Peraturan Daerah) yang udah pernah dibuat, kita harus naik ke rak, cari, itu mah di kampung saya yang begitu masa di DKI begitu, itu laptop buat alat kerja," jelas Taufik.
Taufik yang juga merupakan anggota Fraksi Partai Gerindra itu menjelaskan nantinya dewan tidak ingin diberikan laptop kosong, melainkan sudah diisi oleh file berupa peraturan yang pernah dibuat antara Pemerintah Provinsi DKI dengan DPRD DKI Jakarta.
"Laptop beli 106. Kita minta pada Sekretariat Dewan jangan kasih lapotp kosong, 'elu isi perturan yang pernah ada'. Baru tahun ini pengajuan (laptopnya). Ini jadi parlemen modern, kayak di kampung emak gua di Banten ini sekarang (tanpa laptop)," katanya.
Menanggapi hal ini, Ahok memastikan menyetujui kemauan anggota DPRD DKI Jakarta. Sebab dikatakannya harga satu laptop saat ini sudah tidak terlalau mahal, terlebih belinya melalui e-katalog.
"Laptop juga sudah murah sekarang. Kalau untuk alat kerja ya kita nggak apa apa. Laptop itu udah bukan barang mewah lah. Ini juga dianggarkan di Sekwan," jelas Ahok.