Suara.com - Relawan pendukung Presiden Joko Widodo, Komite Pengawal Nawa Cita, mendesak Polri, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut kasus dugaan pemufakatan jahat Ketua DPR dari Fraksi Golkar Setya Novanto.
"Kami menuntut penegak hukum, dalam hal ini Polri, Kejagung dan KPK agar mengambil langkah-langkah hukum atas kasus Setnov yang mencatut nama Presiden dan Wapres. Kasus ini harus diusut tuntas sebagai pelajaran bagi elit-elit politik dan mafia di negara ini," kata anggota Komite Pengawal Nawa Cita Victor Sirait, dalam konfrensi pers di Kafe Iceberg, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (13/12/2015).
Kasus Novanto mengemuka setelah Menteri ESDM Sudirman Said melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan pada Senin (16/11/2015) karena dalam pertemuan dengan pengusaha minyak Riza Chalid dan Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika meminta saham kepada Freeport sebagai imbalan atas andil memperpanjang kontrak karya. Kasus ini, sekarang juga diselidiki Kejagung.
Menurut Victor kasus tersebut merupakan peringatan bagi para menteri Kabinet Kerja serta pejabat negara agar jangan korupsi.
"Ini juga warning terhadap pejabat negara yang ada di sekeliling Presiden agar bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompok," katanya.
Komite Pengawal Nawa Cita Osmar Tanjung menambahkan untuk menindaklanjuti acara konferensi pers hari ini, akan demonstrasi pada Selasa (15/12/2015) untuk menuntut penegakan hukum mengusut kasus Novanto.
"Gerakan ini kami lakukan karena kami melihat MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) sudah masuk angin, maka kasus ini harus diselesaikan melalui ranah hukum. Lusa kami akan aksi ke KPK kemudian menuju Kejagung dan Mabes Polri untuk mendesak segera menangkap dan mengadili Setya Novanto dan Riza Chalid," katanya.
Demonstrasi nanti rencananya akan diikuti sejumlah kelompok masyarakat, terutama pendukung Jokowi.
"Kami di Komet terdiri dari 24 organisasi yang akan ikut dalam aksi lusa. Dengan estimasi massa sekitar 750 orang," katanya.
MKD Masuk Angin Tangani Setnov, Polri dan KPK Harus Turun Tangan
Minggu, 13 Desember 2015 | 14:58 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
07 November 2024 | 20:33 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI