Larang Muslim Masuk AS, Bisnis Donald Trump Terganggu

Esti Utami Suara.Com
Minggu, 13 Desember 2015 | 08:15 WIB
Larang Muslim Masuk AS, Bisnis Donald Trump Terganggu
Donald Trump, salah satu bakal calon presiden AS dari Partai Republik (Reuters/Mary Schwalm).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Donal Trump memicu kegaduhan internasional, menyusul komentarnya sebagai respons atas penembakan yang menewaskan 12 orang di California, AS pekan lalu. Merespon penembakan yang dilakukan sepasang Muslim ini, bakal calon presiden dari Partai Republik ini mengusulkan untuk melarang Muslim masukke AS.

KomentarTrump ini tak hanya menuai kecaman tetapi juga sudah berdampak pada bisnisnya di Timur Tengah. Sejumlah rantai utama toko-toko serba ada menghentikan penjualan lampu, cermin dan kotak-kota perhiasan produk Trump.

Pada Kamis, perusahaan real estat Damac di Dubai, yang membangun sebuah kompleks golf senilai 6 miliar bersama Trump, menghapusa properti yang menggunakan nama dan gambarnya.

Dari Ankara diberitakan bahwa perusahaan waralaba Trump Towers di Turki mengutuk pernyataan  Trump tersebut dan menyatakan pada Kamis (10/12/2015) malam bahwa pihaknya sedang mengevaluasi hubungan legalnya dengan pemilik nama dagang tersebut.

Trump Towers Istanbul adalah kompleks perumahan dan komersial yang dikembangkan oleh Aydin Dogan, milyarder Turki, yang menaikkan pamor distrik bisnis pusat kota itu. Dogan membayar Trump karena merk dagang perusahaannya.

"Kami menyayangkan dan mengutuk keterangan diskriminatif Trump. Pernyataan-pernyataan seperti itu tak memiliki nilai dan merupakan produk dari suatu pemikiran yang sama sekali tidak memahami Islam, agama perdamaian," kata Bulent Kural, manajer pusat perbelanjaan Trump.

Sementara Pangeran Alwaleed bin Talal, pengusaha kaya raya asal Arab Saudi, menyebut Donald Trump sebagai aib bagi Amerika Serikat setelah seruannya melarang orang-orang Islam masuk ke negara itu. Ia juga menuntut bakal calon presiden dari Partai Republik itu mundur dari keikutsertaannya dalam pemilihan presiden AS.

"Anda adalah aib tidak hanya bagi GOP tetapi bagi semua Amerika," kata Pangeran Alwaleed, ketua Kingdom Holding, di akun Twitter-nya mengomentari pernyataan Trump.

"Tarik diri dari keikutsertaan dalam pemilihan presiden karena Anda tak akan pernah menang," ujarnya.

Dalam beberapa jam, balasan dari Trump juga datang melalui Twitter-nya. "Pangeran @Alwaleed_Talal yang bebal ingin mengendalikan para politisi AS dengan uang ayahnya," kicaunya sambil menambahkan hal ini tak mungkin terjadi jika dia terpilih menjadi orang nomer satu di AS.  (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI