Suara.com - Pertemuan perubahan iklim yang digelar di Le Bourget, Paris, memasuki babak akhir negosiasi yang akan digelar pagi ini, Jumat (11/12/2015).
Negosiasi sendiri hingga semalam pukul 22.00 waktu setempat berjalan alot dan sempat diskors pada sore hari.
Pembahasan ‘panas’ antar pihak yang diwakili 195 negara dan 1 blok ekonomi Uni Eropa ini sejak awal pekan masih berkisar soal mekanisme pendanaan perubahan iklim.
Sedangkan berkaitan dengan batasan suhu perubahan iklim, para pihak mencapai titik kompromi dan menetapkan kenaikan batas suhu di bawah 2 derajat sampai 1,5 derajat Celcius.
Hasil kesepakatan atas negosiasi melelahkan yang dimulai sejak 30 November 2015 ini akan diumumkan langsung oleh pemimpin negara Prancis hari ini.
Dari catatan suara.com, 3 rancangan komitmen dan negosiasi yang telah dirilis sekretariat memiliki perbedaan mencolok.
Dalam rancangan versi terakhir yang terdiri menjadi dua bagian setebal 27 halaman yang dirlis pada pukul 21.00 waktu setempat semalam, sudah tidak muncul lagi usulan pendanaan untuk menekan perubahan iklim senilai 100 miliar dolar AS.
Teks rancangan terakhir juga menyatakan kalau pengumpulan mobilisasi sumber pendanaan baru dimulai pada 2020 serta mengalir melalui mekanisme keungan konvensi.
Kesepakatan COP21 Paris ini, masih berdasarkan randangan terakhir bakal di tandatangani secara terbuka di New York, Amerika Serikat, dalam rentang waktu 22 April 2016 hingga 21 April 2017.