Ahok Merasa Dikriminalisasi, Prabowo: Jangan Suudzon ke KPK

Jum'at, 11 Desember 2015 | 13:16 WIB
Ahok Merasa Dikriminalisasi, Prabowo: Jangan Suudzon ke KPK
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Prabowo Soenirman [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Prabowo Soenirman meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk tidak berprasangka buruk kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal pembatalan dirinya menjadi pembicara di acara Festival Antikorupsi yang digelar di Kota Bandung, Jawa Barat, tanggal 10-11 Desember 2015. Event tersebut diselenggarakan oleh KPK dalam rangka memperingati puncak acara Hari Antikorupsi Internasional.

"Intinya begini, Ahok jangan suudzon ke KPK. Artinya kan ini bisa dikomunikasikan jangan curiga dulu. Hati-hati lho rakyat masih mem-back up penuh KPK," kata Prabowo saat dihubungi wartawan, Jumat (11/12/2015).

Menurut Prabowo, Ahok tidak tepat jika merasa dikriminalisasi oleh oknum KPK terkait kasus dugaan korupsi pembelian lahan di Rumah Sakit Sumber Waras. Sebab KPK, kata Prabowo, belum menyatakan kalau Ahok bersalah.

"Apa yang perlu dicurigai adanya kriminalisasi. Artinya KPK juga belum memvonis dia (Ahok) bersalah atau tidak (soal kasus Sumber Waras). Jalanin aja sesuai dengan koridor hukum yang berlaku," jelas Prabowo.

Seperti diberitakan sebelumnya, lantaran batal jadi pembicara pada acara Festival Antikorupsi, Ahok memutuskan untuk tidak datang pada acara Hari Antikorupsi Internasional yang diadakan di Bandung, Jawa Barat.

Ia juga menuding ada oknum di KPK yang melakukan kriminalisasi dirinya atas kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat yang diduga merugikan negara sebesar Rp191 miliar.

"Saya nggak tahu (apa karena kasus Sumber Waras) saya batal diundang jadi pembicara. Mungkin ada oknum-oknum di KPK yang ingin mengkriminalkan saya soal Sumber Waras," kata Ahok, Kamis (10/12/2015).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI