Suara.com - Legenda tinju Muhammad Ali menanggapi pernyataan Donald Trump, pengusaha yang mencalonkan diri menjadi presiden Amerika Serikat (AS), soal larangan bagi umat Islam masuk ke AS. Lewat sebuah surat pernyataan yang diberi judul "Kandidat Presiden Mengusulkan Pelarangan Imigrasi warga Muslim ke Amerika Serikat, pemegang tiga juara dunia kelas berat itu menegaskan bahwa para politisi seharusnya memahami bahwa Islam bukanlah agama yang mengajarkan kekerasan.
Pasalnya, seperti diketahui belakangan terjadi serentetan insiden penyerangan di negara-negara Barat yang menelan banyak korban. Setelah insiden Paris yang menewaskan 130 orang, giliran Amerika Serikat yang kehilangan nyawa 14 warganya dalam sebuah penembakan di San Bernardino, California. Adalah ISIS, kelompok yang mengatasnamakan Islam, yang mengklaim sebagai dalang di balik aksi-aksi tersebut.
"Saya adalah seorang Muslim dan saya ingin mengatakan bahwa pembunuhan orang tak bersalah di Paris, di San Bernardino, atau di manapun di belahan bumi ini, bukanlah pekerjaan Islam. Muslim sejati tahu benar bahwa kekerasan dengan dalih jihad amat bertentangan dengan prinsip agama kami.
Sebagai Muslim, kami harus bangkit menentang mereka yang menggunakan Islam untuk kepentingan pribadi mereka. Mereka telah menyesatkan banyak orang dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Muslim sejati tahu dan harus tahu bahwa Islam tidak mengajarkan pemaksaan kehendak kepada siapapun untuk memeluk agama tertentu.
Tanpa berniat menyinggung siapapun, saya yakin bahwa para pemimpin politik kita sadar untuk menggunakan posisi mereka untuk menyebarkan pemahaman mengenai agama Islam dan mengklarifikasi bahwa para pembunuh sesat ini (pelaku pembantaian di Paris dan San Bernardino) telah menyesatkan pandangan masyarakat dari Islam yang sesungguhnya".
Ali, yang menjadi mualaf pada tahun 1975, memang tidak menyebut nama Donald Trump secara lugas dalam pernyataan tersebut. Namun, bisa disimpulkan bahwa surat tersebut memang diarahkan untuk menentang sudut pandang Trump yang dinilai menyinggung Islam.
Pengusaha Amerika Serikat yang mencalonkan diri menjadi presiden, Donald Trump, belakangan menjadi buah bibir setelah melontarkan pernyataan sensitif terkait umat Muslim. Trump menyerukan pelarangan terhadap warga Muslim untuk memasuki AS. (Independent)
BACA JUGA:
Indonesia Sudah Perpanjang Izin Operasi Freeport Sejak Oktober
Aneh, Tak Seorangpun Bisa Menerbangkan Pesawat Baru PM Italia
Sebut Orang Minang Dajjal, Rizal Chalid Dilaporkan ke Bareskrim