Suara.com - KPUD Tangerang Selatan (Tangsel) mengatakan sudah melakukan upaya maksimal yang optimal untuk menarik pemilih agar menggunakan hak suaranya. Hal ini menanggapi masih banyaknya orang yang tidak menggunakan hak suaranya atau golput dalam Pilkada Tangsel 20014.
Sebagai contoh kasus, ada 55 persen lebih pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya di TPS dekat rumah Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.
"Itu kembali ke individu. Ada yang beralasan tidak kenal dengan calonnya, atau alasan lain. Tapi sebenarnya itu adalah memang karena tidak adanya niat," kata Sekretaris KPUD Tangsel Dedi Suhendi, di Kantor KPUD Tangsel di Jalan Buana Kencana, Nomor 12, Sektor XII, Blok E-1 BSD City, Rawa Buntu, Serpong, Tangsel, Kamis (10/12/2015).
Dia menambahkan, sosialisasi dari KPUD juga sudah dilakukan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, kampus, organisasi kampus, dan lainnya. Menurutnya, hal itu sudah dilakukan maksimal. Sehingga, masih adanya golput merupakan di luar kendali KPU.
"Kita sudah sangat maksimal. Alat peraga juga kita persiapkan secara maksimal dan optimal," tambah Dedi.
Dia belum bisa menebak jumlah Golput saat Pilkada ini dibanding dengan Pilpres 2014 lalu. Namun yang pasti, tambahnya, setiap tahun ada perubahan untuk Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Kalau soal data (golput) saya kurang menguasai. Karena ada bidang pendataan. Tapi yang pasti, DPT selalu ada perubahan setiap tahunnya," kata Dedi.