Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kesal dicegat sejumlah ibu-ibu yang menanyakan sistem pemberian bantuan di Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Ahok mengatakan mereka melayangkan protes karena setiap KJP anaknya ingin digunakan untuk keperluan sekolah, selalu dipotong 10 persen. Namun Ahok memastikan setiap toko yang bisa digunakan untuk belanja melalui KJP tidak akan memotong 10 persen setiap bertransaksi.
"Saya sudah curiga (sama ibu-ibu itu), toko itu nggak ada potongan 10 persen belanja. Saya tanya, ketahuan, jadi dia juga maling, minta sama toko itu bilang saya boleh nggak, nggak beli barang tapi saya minta uang kontannya gitu. Terus orang toko minta 10 persen karena dia tahu lu maling," ujar Ahok di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (10/12/2015).
Menurut Ahok sistem yang ada sekarang belum bisa mengunci ATM. Sebab ia yakin masih ada toko 'nakal' yang menjual keperluan sekolah namun bisa dicairkan uang bagi mereka yang memiliki KJP.
"Nah tukar duit, gue minta 10 persen karena gue tahu lu maling. Makanya saya bilang Anda nggak bisa (narik uang). Makanya saya heran nggak mungkin dipotong 10 persen. Akhirnya dia ngomong. Saya mau ambil duit dulu baru belanja Pak, ya saya bilang enggak bisa dong," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengingatkan kepada selurih pemegang KJP apabila ingin melakukan transkasi langsung ke tempat yang menjual perlengkapan sekolah bukan malah meminta uangnya dicairkan.
"Kalau mau beli buku apapun langsung ke toko bukunya. Bukan ambil duit di toko gituan terus belanja buku," jelasnya.