Suara.com - Pemilihan kepala daerah serentak yang dilaksanakan di 264 daerah menjadikan Indonesia panutan demokrasi dunia, ujar Dirjen Informasi Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Esti Handayani.
Hal tersebut dikatakan Esti dalam "press briefing" menjelang penyelenggaraan Forum Demokrasi Bali ke-8 (Bali Democracy Forum) di Nusa Dua, Bali, Rabu sore.
"Pilkada ini kalau sukses akan menjadi yang pertama kalinya di dunia, dan Indonesia menjadi 'role model' demokrasi," tuturnya.
Selain forum demokrasi utama yang akan diikuti 83 negara dan tiga organisasi internasional pada 10-11 Desember 2015, BDF juga memiliki agenda tambahan yakni Forum Masyarakat Sipil Bali dan Forum Media Bali yang dilaksanakan oleh Institute for Peace and Democracy (IPD) bekerjasama dengan Dewan Pers pada 8-9 Desember 2015.
Salah satu program yang dijalani para peserta kedua kegiatan tesebut yaitu kunjungan ke beberapa tempat pemungutan suara di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, untuk melihat langsung proses pemilihan di Bali.
"Sepertinya tidak ada gejolak apapun di Bali, ini pesan yang memperlihatkan kepada mereka (peserta) betapa pilkada serentak untuk kepala-kepala daerah bisa terjadi dengan aman dan disambut baik seluruh masyarakat Indonesia," kata Esti.
Pilkada serentak, menurut Esti, juga menjadi laboratorium bagi semua peserta baik yang berasal dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), media, maupun peserta forum antarpemerintah yang berpatisipasi dalam BDF 2015.
Sekitar 15 delegasi BDF mengunjungi empat lokasi pemungutan suara di kawasan Kuta Selatan, diantaranya TPS 21, 22 dan 23 di Banjar Mumbul, serta TPS 35-38 di SD Taman Griya Mumbul, Kelurahan Benoa.
"Berdasarkan kunjungannya dari pagi tadi hingga proses penghitungan suara, mereka berpandangan bahwa proses pilkada sangat tenang. Proses pemilihan di sini dipandang dimiliki oleh masyarakat dan seperti hal yang biasa dan tidak tegang," ujar Direktur Eksekutif IPD I Ketut Putra Erawan di sela-sela mendampingi delegasi BDF di Banjar Mumbul, Kelurahan Benoa, Kabupaten Badung.
Sementara itu, Alwyn Buro, salah satu wartawan peserta BDF yang berasal dari Filipina mengatakan berdasarkan hasil pengamatannya proses pilkada berjalan dengan sangat terbuka dan transparan.
"Proses pemilihan di sini sangat mendidik dan masyarakat merasa memiliki pemilu," ujarnya.
Menurut dia, proses pilkada di Bali berjalan sangat lancar dan tidak ada upaya pemaksaan. (Antara)