DPD Golkar Nilai Skandal 'Papa Minta Saham' Kurangi Suara Golkar

Rabu, 09 Desember 2015 | 17:20 WIB
DPD Golkar Nilai Skandal 'Papa Minta Saham' Kurangi Suara Golkar
Ketua Forum Silaturahmi DPD Partai Golkar Gusti Iskandar Sukma Alamsyah. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Forum Silaturahmi DPD Partai Golkar Gusti Iskandar Sukma Alamsyah mengaku mencuatnya kasus yang menjerat Ketua DPR RI Setya Novanto terkait "Papa Minta Saham" telah mempengaruhi suara Golkar di Pilkada Serentak 2015.

"Ada di beberapa daerah yang cukup terpengaruh juga. Walaupun Pilkada yang dipilih adalah figur. Akan tetapi, partai pengusung cukup punya pengaruh terhadap dukungan," kata Gusti di DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta Barat, Rabu (9/12/2015).

Dia sendiri tidak bisa memastikan apakah partainya bisa memperoleh suara cukup tinggi dalam Pilkada pasca kasus yang menyeret Novanto itu mencuat. Dia sendiri menilai kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait permintaan saham di PT Freeport Indonesia itu telah menjadi perbincangan publik.

"Kita saat ini masih melakukan monitoring. Karena sekarang masih dalam tahap penghitungan. Mudah-mudahan pengaruhnya tidak terlalu besar. Karena kalau besar sangat merugikan Golkar," katanya.

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Senin (16/11/2015) lalu melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas dugaan pelanggaran etika. Setya dilaporkan dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden untuk meminta saham PT Freeport kaitan perpanjangan kontrak karya.

Namun, dalam sidang MKD, Setya membantah tudingan tersebut. Dia menyatakan tidak pernah mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk meminta saham.

Sementara soal pertemuannya dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bukan inisiatifnya sebagai pimpinan DPR.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI