Ini Harapan Warga Tangsel Kepada Wali Kota Baru

Rabu, 09 Desember 2015 | 13:47 WIB
Ini Harapan Warga Tangsel Kepada Wali Kota Baru
Calon Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diyani di TPS. (Suara.com/Bagus Santosa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah warga Tangerang Selatan berharap banyak dalam Pilkada serentak ini. Seperti sejumlah warga yang baru saja menggunakan hak suaranya di TPS 17 Cluster Sutera Narada 5 RT1/5 Alam Sutera, Kelurahan Pakulonan, Serua Utara, Tangerang Selatan. Lokasi ini berdekatan dengan rumah calon Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Dyani.

Julia (35), misalnya, ‎berharap keamanan di Tangsel diperketat. Sebab, pengalamannya masih banyak kasus kriminal yang terjadi di Tangsel. Seperti trek liar dan begal.

"Mudah-mudahan yang terpilih melaksanakan janji-janjinya. Masalah yang kurang di Tangsel itu di antaranya masalah lalu lintas, sampah, keamanan, mungkin begal yang harus diberantas dan trek-trekan liar," kata Julia, Rabu (9/12/2015).

Sementara itu,‎ warga lain yang mencoblos di Tempat yang sama punya doa yang lain. Dia berharap kemacetan di Tangsel bisa diatasi oleh pemimpin yang baru nanti.

"Pemimpin yang ke depan nanti mudah-mudahan bisa mengatasi macet di Serpong. Kalau bisa diatur keluar masuk truk yang lewat situ. Soalnya macet banget," kata Ria (42) usai mencoblos.

Dia merahasiakan siapa pilihannya. Namun, dia berharap pimpinan yang nanti terpilih bisa menjalankan amanah dari warga Tangsel. Ada 3 calon dalam Pilkada Tangsel, Ihsan Mojo-Li Claudia, Arsyid-Elvier, dan Airin-Benjamin Davnie.

"Saya memang tidak kenal tiga-tiganya, tapi saya harap yang terbaik," katanya.

Airin yang belakangan punya isu santer terkait korupsi, menurut Ria tidak menjadi hambatan dalam Pilkada ini. Sebab, menurut Ria, warga Tangsel sudah cerdas dalam memilih calon pemimpinnya.

Sang suami, Wawan Tubagus Chaeri Wardana menjadi terpidana yang dihukum tujuh tahun penjara atas kasus suap sengketa Pilkada Lebak dan Banten yang berperkara di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saya rasa nggak berpengaruh (isu itu). ‎Kan kita bebas memilih," tambahnya.

REKOMENDASI

TERKINI