AS Selidiki Perkembangan Nuklir Iran

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 09 Desember 2015 | 04:14 WIB
AS Selidiki Perkembangan Nuklir Iran
Rudal Balistik [shutterstock_77857006]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat sedang meninjau dan mencari konfirmasi  terkait laporan bahwa Iran meluncurkan rudal balistik bulan lalu. Tindakan Iran tersebut dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB,

Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power, Selasa (8/12/2015)

"AS sedang melakukan review serius insiden dilaporkan," kata Samantha Power, Duta Besar AS untuk PBB kepada sejumlah wartawan setelah menghadiri pertemuan Dewan Keamanan pada isu-isu yang tidak terkait.

 Dia menambahkan bahwa jika Washington menegaskan jika laporan bahwa Iran menguji jarak menengah rudal balistik pada 21 November 2015, tindakan tersebut memang betul-betul melanggar resolusi PBB, dan pemerintah Amerika Serikat. “Ini  akan membawa masalah ini ke dewan 15 negara dan mencari tindakan yang tepat,” ujar Samantha.

Sebuah sumber diplomatik Barat mengatakan pekan lalu pada kondisi anonimitas bahwa ujian dari Ghadr-110, sebuah spin-off dari Shahab-3 rudal, diadakan dekat Chabahar, sebuah kota pelabuhan di dekat perbatasan Iran dengan Pakistan. Dia mengatakan itu adalah rudal berbahan bakar cair dengan 1.900 km (1.180 mil) Kisaran dan mampu membawa hulu ledak nuklir.

Semua tes rudal balistik Iran dilarang di bawah resolusi Dewan Keamanan  PBB tahuni 2010. Dewan Keamanan mengatakan perjanjian berlaku sampai kesepakatan nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia diimplementasikan.

Berdasarkan kesepakatan itu, mencapai pada 14 Juli, sebagian sanksi terhadap Iran akan diangkat dalam pertukaran untuk pembatasan pada program nuklirnya. Menurut resolusi 20 Juli mendukung kesepakatan itu, Iran masih "dipanggil"  Tujuannya untuk menahan diri dari bekerja pada rudal balistik yang dirancang untuk memberikan senjata nuklir selama delapan tahun.

Pada bulan Oktober, Amerika Serikat, Inggris dan Perancis menyerukan Iran komite sanksi Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan lebih tes oleh Teheran milik rudal berkemampuan nuklir yang bulan itu mereka mengatakan melanggar sanksi PBB.

Sejauh ini, tidak ada tindakan telah diambil oleh panitia, meskipun Power mengatakan anggota dewan akan membahas masalah ini minggu depan.

Di Paris, juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan, Prancis akan memperhatikan untuk memastikan Iran menghormati larangan tes rudal balistik. Dia tidak secara khusus mengkonfirmasi peluncuran dan pejabat menolak berkomentar saat ditekan. (Reuters}

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI