Inilah Pembelaan Trump Atas "Serangannya" Pada Komunitas Muslim

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 09 Desember 2015 | 03:58 WIB
Inilah Pembelaan Trump Atas "Serangannya" Pada Komunitas Muslim
Donald Trump dalam debat kandidat presiden dari partai Republik. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump, seolah tak juga jera dengan berbagai gagasan dalam kampanyenya yang menyudutkan umat Islam dan mengaitkannya dengan terorisme. Pada Selasa (8/12/2015), Trumo kembali mengkampanyekan gagasannya untuk untuk melarang Muslim dari seluruh dunia memasuki Amerika. Menurutnya, gagasannya mirip dengan tindakan AS selama Perang Dunia II yang melakukan penahanan  terharap warga Amerika keturunan Jepang.

Atas berbagai kampanye Trump yang sangat kontroversial dan menyudutkan umat Islam di AS, pihak Gedung Putih meminta Partai Republik untuk tidak akan mendukung Trump dalam pemilihan Presiden pada November 2016. Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson mengatakan ide-ide Trump justru bisa melemahkan keamanan nasional AS.

Kampanye Trump sebetulnya mendapat kecaman dari berbagai negara. Mulai dari Perdana menteri Perancis dan Inggris, PBB, dan warga Muslim dari negara-negara Asia semuanya mengecam komentar real-estate mogul ini.

Tapi Trump bersikeras bahwa ide-idenya tidak lebih buruk daripada kebijakan yang diambil oleh  Presiden Franklin D. Roosevelt, yang mengawasi imigran lebih dari 110.000 orang di kamp-kamp pemerintah AS. Kebijakan ini diambil setelah pasukan Jepang mengebom Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.

"Apa yang saya lakukan tidak berbeda dari FDR," kata Trump pada program "Good Morning America" ​​ABC.

"Kami tidak punya pilihan selain untuk melakukan hal ini. Kami memiliki orang-orang yang ingin meledakkan bangunan kami, kota-kota kita. Kita harus mencari tahu apa yang terjadi," tegas Trump.

Trump sendiri pada Senin (7/12/2015) telah menyerukan untuk memblokir Muslim, termasuk calon imigran, mahasiswa, wisatawan dan pengunjung lainnya, memasuki negeri Paman Sam tersebut. Seruan ini muncul setelah pekan lalu di California terjadi insiden penembakan oleh dua orang Muslim diduga penganut paham radikal.

Itu adalah respon yang paling dramatis oleh calon presiden musibah San Bernardino, California. Bahkan kalangan politisi dari Partai Republik lainnya juga telah menyerukan penangguhan rencana Presiden Barack Obama dalam menangani krisis pengungsi dari Suriah.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Johnson mengatakan usulan Trump bisa menggagalkan upaya AS untuk terhubung dengan komunitas Muslim. Sementara Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan ide-idenya tidak konstruktif.

Seorang juru bicara kampanye Trump, meminta pada para pejabat AS  untuk tidak membahas kritik mereka terhadap komunitas muslim. (Reuters)

BACA JUGA:

Akbar Faisal: Jokowi dan JK Akan Laporkan Setnov ke Polisi

Ada Penyakit Baru Namanya Alergi Wifi

Bobol Komputer NASA, Hacker Ini Temukan Rahasia Mengejutkan

10 Negara Teraman Jika Meletus Perang Besar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI