Ini yang Unik dari Pertemuan COP21 Paris

Laban Laisila Suara.Com
Selasa, 08 Desember 2015 | 16:07 WIB
Ini yang Unik dari Pertemuan COP21 Paris
Pertemuan COP21 di Lebourget, Paris. [suara.com/Laban Laisila]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bosan dengan negosiasi antar utusan negara di pertemuan perubahan iklim yang berlokasi di Le Bourget, Paris, ternyata ada juga spot yang menarik dikunjungi selama pertemuan. Lokasinya persis berada di samping area utama yang diberi nama Espaces Generations Climate.

Terdapat banyak aktivitas, konferensi dan pameran unik di tempat tesebut. Berikut 6 hal unik dari side event pertemuan COP21:

1.Listrik tenaga manusia

Di area publik ini para pengunjung bisa mengisi baterei laptop dan telepon genggam sambil bersepeda. Tenaga listrik yang dihasilkan tak perlu memproduksi emisi besar. Pengunjung hanya perlu berkeringat.

Salah seorang perempuan paruh baya yang ditemui suara.com, Prisca Wiles, mengaku sudah 30 menit menggoes sepeda listrik ini.

“Capek, tapi menyenangkan juga karena dilakukan di tengah udara dingin,” katanya.

 2. Suara masyarakat adat dunia

Perwakilan suku-suku adat di dunia unjuk suara di ajang area publik di COP21. Mereka menggelar konferensi, memutar film, berdiskusi tentang dampak perubahan iklim di dunia dan pentingnya pemerintah di dunia mengambil sikap.

Mereka yang datang mewakili 5 bagian benua. Dari Indian sampai suku Inuit yang hidup di atas es antartika juga ikut urun rembug di acara ini.

3. Gratis juice asal goes

Praktiknya hampir mirip dengan yang pertama. Bedanya yang ini kalau mau dapat segelas juice mesti siap-siap letih dulu.

Di salah satu sudut area publik terdapat stand khusus dimana pengunjung mesti mengayuh pedal sepeda yang terhubung dengan juicer.

4. Jadi ajang pernyataan sikap

Sejumlah stand  menggelar kain putih untuk ditandatangani oleh para pengunjung dari berbagai belahan dunia.

Salah satu yang menohok adalah suara para perempuan sedunia di Zona 1 area publik. Para pengunjung menulis harapan atas pertemuan COP21 atau hanya sekedar menandatangani dukungan atas suara perempuan saja  terhadap perubahan iklim.

5. Furniture dari kardus

Sebuah NGO dari Eropa berkampanye penggunaan bahan kardus yang dimanfaatkan menjadi furniture. Intinya sederhana, mengurangi emisi karbon.

Dari bangku, meja dan lemari semuanya terbuat dari kardus. Anda mau mencoba?

6. Mural perubahan iklim

Ini adalah tempat pernyataan sikap buat para seniman. Mereka menyibakkan kuasnya ke sebuah tembok berukuran  hampir 10 meter persis di belakang stand warga adat dunia.

Dari daftar dan gambar, terdapat 3 seniman dari Indonesia yang ikut berpartisipasi di mural tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI