Suara.com - Senior Poverty Economist Bank Dunia, Matthew Wai-Poi mengatakan kualitas pendidikan di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan Vietnam. Tak cuma itu, dia menyebut pula bahwa kecerdasan anak Indonesia berada jauh di bawah Vietnam. Padahal, dari segi alokasi anggaran, pendidikan Indonesia tidak berbeda jauh dengan Vietnam.
“Alokasi anggaran Pemerintah Vietnam untuk pendidikan sebesar 20 persen, sedangkan Indonesia 21 persen. Namun hasilnya siswa di Vietnam menempati posisi kedua dari atas, sementara Indonesia dua dari bawah,” kata Matthew di Ballroom XXI Jakarta Theater, Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil penelitiannya, dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam misalnya, siswa Vietnam berada di peringkat delapan, sementara Indonesia hanya di peringkat 64. Pada mata pelajaran Matematika, siswa Vietnam berada di peringkat 17 dan siswa Indonesia peringkat 64.
“Dari segi kompetensi membaca, siswa Vietnam berada di peringkat 19. Sedangkan, siswa Indonesia berada di peringkat 60,” tegasnya.
Oleh sebab itu, dia mengimbau Pemerintah di Indonesia untuk memperbaiki kualitas mutu pendidikan di Indonesia. Sehingga, sumber daya manusia (SDM) Indonesia dapat bersaing dengan SDM dari berbagai negara di dunia.
Wai-Poi mengungkapkan, sekolah-sekolah di Vietnam berupaya amat keras untuk peningkatan kualitas pendidikan. Salah satu contohnya dengan meningkatkan tingkat kesejahteraan para gurunya.
"Profesi guru dihargai sekali. Mereka dapat gaji yang bagus, dua kali lebih besar dari produk domestik bruto (PDB) per kapita. Sementara guru SMA di Indonesia (gajinya) hanya setengah dari PDB per kapita," kata Matthew.