Suara.com - Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan dari Partai Nasdem Akbar Faizal mengaku terkejut sidang kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dipimpin oleh Wakil Ketua MKD asal Partai Golkar, Kahar Muzakkir.
Seperti diketahui, Partai Golkar adalah partai yang menjadi wadah politik Setya Novanto.
Akbar pun menilai ada kepentingan politik dengan naiknya Kahar menjadi pimpinan sidang. "Saya kaget. Itu adalah konflik kepentingan," kata Akbar.
Lebih lanjut Akbar menegaskan bahwa sidang tertutup tersebut tidak membahas soal rahasia negara. Sebelumnya, info beredar bahwa rapat digelar tertutup karena ada bahasan ihwal rahasia negara, sehingga tak dapat didengar publik.
"Tidak. Tidak ada soal rahasia negara," Akbar menandaskan.
Pada kesempatan itu, Akbar turut menegaskan bahwa tidak semua anggota MKD ingin rapat digelar tertutup. Malah, cukup banyak anggota MKD yang ingin dilakukan secara terbuka. "Tidak benar seluruh anggota MKD ingin rapat tertutup," katanya.