Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku pesimistis bahwa pembangunan underpass atau fly over di pintu perlintasan kereta api bisa meminimalisir kecelakaan lalu lintas.
Pasalnya, Ahok menyadari perilaku pengguna kendaraan di Jakarta yang tidak mau disiplin dalam berlalulintas. Salah satunya adalah kebiasaan banyak pengendara yang masih suka menerobos pintu perlintasan kereta api.
"Kalau kamu bangun under pass dan fly over, gak akan pernah selesai, karena orang Jakarta maunya nerobos melulu. Kalau ketabrak mati, ya, takdir lah. Ada setan budeg," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Mantan Walikota Belitung Timur itu mengaku pernah mengusulkan agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar bisa membangun rel gantung.
"Tapi perkembangan Jakarta, orang nerobos jalan tapi sudah berapa banyak? Ribuan. Kamu mau bikin under pass apapun gak ada guna. Makanya kita usul dari dulu kepada kereta api, kereta api yang naik ke atas," katanya.
"Soal kereta api, Jakarta ini, kamu tanya kereta api, pertemuan lintas sebidang dengan kereta api ada berapa? Ratusan lebih dia bilang, sesuai zaman Belanda," tambah Ahok.
Sebelumnya, sebuah KRL Commuter Line rute Kampung Bandan-Duri menabrak bus metromini jurusan Kaliders-Grogol di perlintasan Angke, Jakarta Barat pada Minggu (6/12/2015).
Diduga, sopir yang mengemudi bus metromini penuh penumpang itu menerobos pintu perlintasan sehingga menyebabkan 18 orang meninggal dunia.