Tangerang Selatan Menata Kota Masa Depan

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 07 Desember 2015 | 11:41 WIB
Tangerang Selatan Menata Kota Masa Depan
Ilustrasi konsep kota masa depan Tangsel yang berbasis komunitas.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsep tentang kota masa depan sudah banyak bermunculan, sebut saja smart city, technopolis, eco city, sister city dan masih banyak lagi.

Tema-tema tersebut hadir dari cita-cita untuk mengelola sumber daya yang dimiliki kota dengan efisien, terintegrasi dengan sistem informasi secara langsung dengan masyarakat perkotaan.

Untuk menjawab tantangan zaman tersebut, Dinas Tata Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah memikirkan konsep tentang kota masa depan dalam 5 tahun ke depan. Kota Tangsel bersiap untuk membangun kota masa depan berbasis komunitas.

Pemilihan konsep kota masa depan berbasis komunitas didasari kepada keinginan Pemerintah Kota Tangsel, untuk menjadikan kota sebagai tempat untuk semua orang tanpa diskriminasi. Hadirnya beberapa komunitas di kota disebabkan karena ketidakadilan atas pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur kota yang dianggap lebih berpihak kepada para pemilik modal.

Komunitas kota memperjuangkan kesetaraan bagi para masyarakat kota, seperti pembangunan trotoar yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki, jalur sepeda, serta fasilitas untuk para disable. Karena itu, Pemerintah Kota Tangsel menginginkan pembangunan kota masa depan yang dibangun oleh komunitas, difasilitasi oleh pemerintah, dan didukung oleh pihak swasta, akademisi, praktisi serta media.

Untuk mencapai konsep kota masa depan, kota Tangsel sangat didukung dengan keberadaan sembilan situ (danau) dan dilewati lima sungai yang potensial untuk dijadikan kawasan eco city. Bantaran situ dan sungai dapat dijadikan hutan dan taman kota untuk masyarakat beraktifitas dan olahraga.

Kampung-kampung eksisting akan ditata ulang agar menjadi kampung eco wisata inovatif, lahan-lahan tidur akan dikelola menjadi pusat kegiatan kreatif serta disediakan pasar ekonomi kreatif untuk menjual kreasi pengrajinnya. Sungai juga dapat difungsikan untuk transportasi yang menghubungkan kampung-kampung wisata.

Di pusat kota, akan dibangun pedestrian melayang untuk para pejalan kaki, pesepeda, serta para disable agar nyaman dan aman beraktivitas. Akan disediakan pula lift/eskalator untuk menunjang penggunaan pedestrian melayang tersebut.

Vending machine juga akan dihadirkan untuk mengobati rasa haus dan lapar masyarakat kota setelah beraktivitas.
Untuk menjaga ketertiban dan keamanan kota, akan dipasang CCTV serta aplikasi tombol panik di handphone sehingga petugas keamanan akan cepat mengetahui serta bertindak cepat.

Sedangkan untuk informasi update tata ruang, titik kemacetan, titik bencana, dan jalur evakuasi dibentuk skuaDRONE yang beroperasi di jam-jam yang telah direncanakan. Pelayanan publik juga bisa diakses dengan mudah dan disediakan fasilitas online untuk memotong waktu dan jalur birokrasi. Dan semuanya itu terhubung dengan suatu sistem teknologi informasi yang dipusatkan di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan.

Untuk mencegah banjir dan memenuhi kebutuhan air bersih, setiap kawasan dan taman akan dilengkapi dengan sistem panen air hujan, dengan cara menyediakan tabung-tabung untuk menampung air yang disimpan di dalam tanah.

Dalam lima tahun ke depan, kota Tangerang Selatan akan menjadi kota masa depan yang berbasis komunitas. Sebuah kota yang akan menggerakan perekonomian masyarakatnya dengan berbagai kreativitas dan nilai-nilai sosial, sehingga visi dan misi kota Tangerang Selatan dapat segera terwujud.

Artikel ini diterbitkan bekerja sama dengan Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Tangsel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI