Ketika Dua Putra Bung Karno dan SBY Satu Panggung

Sabtu, 05 Desember 2015 | 23:00 WIB
Ketika Dua Putra Bung Karno dan SBY Satu Panggung
Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (kiri). (Antara/Fanny Octavianus)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Satu-satunya kampanye terbuka yang digelar pasangan nomor urut 2, setelah melakukan serangkaian kampanye tertutup/terbatas selama tiga bulan terakhir sesuai jadwal KPU, berlangsung meriah.

Tidak hanya karena dihadiri belasan ribu massa yang datang dari berbagai penjuru/pelosok Trenggalek, rangkaian kegiatan kampanye terbuka digelar di tiga titik sekaligus dengan melibatkan aneka kelompok seniman daerah, Reog Ponorogo, hingga mendatangkan sejumlah kontestan dalam pekan Jember Fashion Carnival di depan Stadion Menak Sopal yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Trenggalek.

Sayang, beberapa insiden kecil sempat mewarnai jalannya kampanye seperti gagal terbangnya paralayang bermotor yang sedianya membawa Cabup Emil Elestianto Dardak melintasi kota Trenggalek, dari lapangan Sumbersoko menuju lokasi kampanye di lapangan Sumbergedong.

Insiden kecil itu berdampak terhadap molornya skenario kehadiran Emil di lokasi kampanye. Namun berhasil ditutupi dengan penampilan apik nan menarik dari aksi-aksi panggung grup band Kotak yang membawakan sejumlah lagu hit milik mereka sehingga mampu "menghipnotis" massa kampanye.

"Kampanye akbar ini kami gelar, selain dalam rangka memobilisasi dukungan pemilih juga agar di masa mendatang bisa menjadi catatan sejarah yang akan dilihat oleh anak-cucu kita. Bahwa pada 2015 di Trenggalek terjadi peristiwa politik besar yang melibatkan sejumlah tokoh politik nasional, grup band papan atas, serta banyak kelompok kesenian lokal dalam memeriahkan kampanye terbuka ini," kata Cabup Emil saat memberi keterangan kepada wartawan usai kampanye.

Ia menegaskan tidak terlalu risau dengan tudingan pihak lain yang menyebut, kampanye akbar tersebut sia-sia karena tidak menjamin kemenangan dalam pilkada.

Menurut Emil maupun Arifin, jauh lebih penting untuk ikut andil dalam membangun demokrasi di Trenggalek dengan melibatkan seluruh elemen politik, seluruh masyarakat, bahkan kesenian-kesenian lokal ditampilkan.

"Semua untuk menunjukkan bahwa pesta demokrasi ini adalah pesta kita semua. Adalah sejarah yang positif untuk Trenggalek, dan Insya Allah, kami, mas Emil dan mas Arifin akan mengantarkan Trenggalek menuju kemajuan," ujarnya. (Antara)

BERITA MENARIK LAINNYA:

Sebar HIV ke 270 Orang, Mantri Desa Divonis 25 Tahun Penjara

Risty Bongkar Aib Pernikahan, Stuart Curhat Ini

Taufik Hidayat Tewas Gantung Diri di Bekasi

Pengacara Sopir Lamborghini Mengancam, LPSK Siap Lindungi Saksi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI