Setelah Inggris, Giliran Jerman Dapat Restu Serang ISIS di Suriah

Ruben Setiawan
Setelah Inggris, Giliran Jerman Dapat Restu Serang ISIS di Suriah
Jurnalis berkumpul di sekitar Jet Tornado Tactical Air Force Wing 51 Immelmann di pangkalan udara Jagel, Jerman. (Reuters)

Jerman mengirim enam jet tempur Tornado, kapal fregat, serta 1.200 personel militer.

Suara.com - Majelis rendah parlemen Jerman, pada hari Jumat (4/12/2015), mengabulkan rencana pemerintah untuk bergabung dengan pasukan koalisi internasional melancarkan serangan terhadap ISIS di Suriah. Keputusan untuk memberikan izin pada pemerintah untuk menyerang ISIS disetujui melalui voting.

Dari 598 anggota parlemen, 445 mendukung, sedangkan 146 menolak, dan tujuh memilih abstain. Dengan disetujuinya rencana tersebut, Jerman akan mulai mengirim pesawat tempurnya ke Suriah.

Sebanyak enam jet tempur Tornado, sebuah kapal perang fregat untuk melindungi kapal induk Prancis Charles de Gaulle, pesawat pengisi bahan bakar, serta sekitar 1.200 personel militer Jerman. Jerman tidak akan bergabung dengan pasukan dari Inggris, Prancis, Inggris, dan Rusia, dalam melancarkan serangan udara ke target ISIS di Suriah.

Sebelumnya, yakni pada Kamis (3/12/2015), Inggris sudah lebih dahulu mengerahkan pesawat Tornadonya ke Suriah untuk menggempur ladang minyak ISIS. Pembahasan untuk merestui pemerintah melancarkan serangan udara sempat berjalan alot di parlemen Inggris. (Reuters)