Dalam nota, yang sebelumnya jarang dikirim ke media itu, BND mengatakan bahwa kepercayaan Saudi kepada Amerika Serikat, sekutu utamanya di dunia - kini mulai pudar dan Riyadh kini semakin berani untuk mengambil risiko untuk bersaing langsung dengan Iran, rival utamanya di kawasan Teluk.
Saudi selalu melihat Iran sebagai ancaman, negara yang agresif, ekspansif, dan kerap menggunakan proxi seperti Hezbollah di Libanon, milisi Houthi di Yaman untuk menunjukkan pengaruhnya di kawasan tersebut. Tetapi Saudi belum pernah turun tangan langsung untuk menghadapi Iran.
Tetapi di bawah Salman dan Pangeran Mohammed, Saudi kini berhadapan langsung dengan Iran. Selain di Libanon dan Yaman, menurut BND, Saudi juga rela menggelontorkan uang, kekuatan politik, dan militernya untuk menghadapi Iran di Suriah, Bahrain, dan Irak.
Iran, sekutu utama Presiden Bashar al Assad di Suriah, menyangkal punya ambisi ekspansionis dan menuding Saudi telah mengguncang stabilitas kawasan dengan mendukung pemberontak Suriah dan mengintervensi konflik internal Yaman.
Kerajaan Arab Saudi sendiri belum memberikan tanggapan resmi terhadap nota tersebut. (Reuters/The Wall Street Journal/The Telegraph)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Fadli Zon Sebut Rekaman 'Papa Minta Saham' Omong Kosong
Setelah Inggris, Giliran Jerman Dapat Restu Serang ISIS di Suriah
Derita Ibu asal Suriah yang Kehilangan Putri dalam Serangan Udara
Pengacara Sopir Lamborghini Mengancam, LPSK Siap Lindungi Saksi