Gempur Suriah, Pasukan Koalisi Termakan Jebakan ISIS

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 04 Desember 2015 | 13:26 WIB
Gempur Suriah, Pasukan Koalisi Termakan Jebakan ISIS
Jet tempur Tornado milik Angkatan Udara Inggris (RAF). (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang jurnalis Prancis yang pernah ditawan oleh ISIS selama 10 bulan buka suara soal serangan udara pasukan koalisi internasional di Suriah. Menurut sang jurnalis, Nicolas Henin, serangan udara tersebut merupakan jebakan yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh ISIS bagi negara-negara anggota koalisi internasional.

"Serangan udara pada ISIS adalah sebuah jebakan," kata Henin dalam sebuah wawancara dengan The Syria Campaign seperti dikutip The Independent.

"Pemenang perang ini bukanlah pihak yang memiliki persenjataan terbaru, termahal, maupun tercanggih, namun justru pihak yang berhasil memenangkan hati rakyat," sambung lelaki tersebut.

Penyerangan oleh pasukan koalisi tidak melemahkan ISIS, namun malah mendorong rakyat (di Suriah) untuk bergantung pada ISIS.

"Apa yang harus kita lakukan - dan ini adalah kuncinya - adalah dengan merangkul warga lokal. Setelah masyarakat punya harapan akan sebuah solusi politik, maka ISIS akan tumbang," kata Henin.

"Ada cara yang amat mudah untuk membuat ISIS kehilangan cengkeraman pada daerah kekuasaannya. Komunitas internasional harus menetapkan seluruh kawasan yang dikuasai pemberontak Suriah sebagai zona larangan terbang," ungkap Henin.

"Zona larangan terbang untuk semua. Baik untuk koalisi, untuk pasukan Rusia, rezim Suriah, atau siapapun. Memberikan perlindungan kepada rakyat (di sana) akan menghancurkan ISIS. Itulah yang harus menjadi fokus komunitas internasional.

Menurut Henin, semua pihak salah menilai visi dari ISIS yang sebenarnya. Dengan serangan udara terus-menerus, ISIS hanya akan semakin kuat, sementara rakyat makin sengsara.

Henin juga memandang gelombang pengungsi Suriah ke Eropa sebagai mimpi yang menjadi nyata bagi ISIS. Dengan kepergian ratusan ribu pengungsi ke Eropa, ISIS memiliki makin banyak kawasan tak berpenghuni yang ditinggalkan warganya mengungsi ke Eropa.

Henin adalah jurnalis lepas yang bekerja di Irak dan Suriah sepanjang kariernya. Ia ditangkap dan ditahan di penjara bawah tanah bersama tawanan lain, termasuk jurnalis Amerika Serikat James Foley yang sudah terlebih dahulu dieksekusi mati tahun lalu.

Henin dibebaskan berkat negosiasi antara pemerintah Prancis dan ISIS. Henin baru saja menulis buku berjudul Jihad Academy yang bercerita soal pengalamannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI