Suara.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan tidak akan menolak kedatangan ormas FPI ke wilayahnya. FPI boleh berorganisasi di Purwakarta, tapi dengan syarat.
Pernyataan Dedi ini menanggapi sikap 16 organisasi massa dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat (AMSM) yang menolak Pentolan Front Pembela Islam, Rizieq Syiahab, masuk ke wilayah Jawa Barat. Dedi pun tidak keberatan Rizieq ke Purwakarta.
"Nggak lah, itu kan orang berhak untuk berorganisasi," kata Dedi dalam perbincangan santai dengan suara.com awal pekan ini di kantornya di Purwakarta.
Sebelumnya Rizieq melesetkan kata "sampurasun" menjadi "campur racun". Dia juga mengatakan kepemimpinan Dedi di Purwakarta bertentangan dengan Islam. Sementara Dedi menilai makna sampurasun sangat sakral untuk masyarakat Sunda.
Dedi menjelaskan jika FPI ingin berorganisasi di Purwakata, maka ada syarat yang harus dipenuhi. FPI tidak boleh mengganggu ketertiban dan hak ibadah masyarakat di Purwakarta.
"Kalau saya sih, organisasi apa saja boleh tumbuh di Indonesia. Orang ngomong apa pun boleh, asal tidak mengganggu, menghasut, dan merendahkan martabatnya orang lain. Rizieq ini kan dulu ceramahnya di Purwakarta. Kemudian ada peraturan desa, bahwa kegiatan ceramah yang di dalamnya menghasut dan menyebarkan fitnah, kebencian, otomatis pemerintahan desa dan kelurahan yang akan melarang," papar dia.
"Tapi bagaimana mereka nanti mengganggu orang lain, tidak memberikan orang lain untuk bebas beribadah, tentu nantinya kita punya sikap. Mereka berarti ganggu kepentingan umum," tambah dia.