Berkas perkara tersangka Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan akhirnya resmi dilimpahkan ke Kejakasan Negeri Bengkulu hari ini oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri. Itu dilakukan oleh Polri ketika Novel mendatangi penyidik Polri untuk menandatangani pelimpahan status tersangka dan berkas perkaranya tersebut.
"Iya(saya langsung dibawa ke Bengkulu)," kata Novel saat dihubungi, Kamis(3/12/2015).
Meskipun begitu dirinya tidak terima dengan sikap pihak kejaksaan negeri Bengkulu apabila ingin menahannya langsung hari ini. Namun, apabila itu terjadi, adik sepupu dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan tersebut tidak bisa berbuat apa-apa, dan mau tidak mau menerimanya.
"Sikap pasti menolak, tapi tidak bisa berbuat banyak Sekarang,masih menuju bandara," kata Novel.
Dia pun menegaskan bahwa apapun yang terjadi dengannya hari ini saat sampai di Bengkulu sebagai sebuar resiko dari tugasnya untuk menjalankan kebaikan. Karena katanya, setiap orang yang melakukan hal yang baik, pasti selalu dimusuhi.
"Saya anggap ini sebagai konsekuensi, karena kalau mau berbuat kebaikan selalu demikian. Semua nabipun saat menyampaikan kebaikan dan kebenaran selalu dimusuhi," tutupnya.
Seperti diketahui, Novel disangka melakukan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan luka berat seseorang di Pantai Panjang Ujung, Kota Bengkulu. Kasus itu dilaporkan pada 18 Februari 2004 oleh Yogi Hariyanto.
Perkara bermula ketika Novel menjabat kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkulu. Dia diduga terlibat dalam kasus kekerasan oleh polisi terhadap para pelaku pencurian sarang walet di Bengkulu.
Novel dianggap terlibat dalam penembakan terhadap pencuri. Insiden itu sebenarnya melibatkan anak buahnya tetapi dia yang mengambil alih tanggungjawab.
Novel sempat beberapa kali disempat diperiksa penyidik. Dia bahkan pernah ditangkap, 1 Mei 2015 dinihari di kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Karena dinilai tidak memenuhi panggilan pertama dan kedua polisi.
Jauh sebelumnya, polisi juga sempat berupaya menangkapnya pada 2012 saat berada di gedung KPK namun batal. Kala itu, dia menyidik Irjen Djoko Susilo yang ditetapkan sebagai tersangka kasus simulator SIM.
Menghadapi perkara ini, Novel pernah mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, permohonannya ditolak hakim yang menganggap sah penangkapan dan penahanan terhadap Novel.