Suara.com - Sebanyak sembilan tari asal Bali ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO berdasarkan hasil sidang ke-10 Komite Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Windhoek, Namibia, Rabu (3/12/2015).
Rilis yang diterima Antara, di Jakarta, Rabu, menyatakan sidang UNESCO itu memasukkan tiga genre tari tradisi di Bali, terdiri dari sembilan tari tradisional Bali, ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda.
Kesembilan tarian tradisional tersebut adalah Rejang, Sanghyang Dadari, dan Baris Upacara yang digolongkan sebagai tarian sakral; Topeng Sidhakarya, Sendratari Gambuh, dan Sendratari Wayang Wong yang digolongkan sebagai tarian semi-sakral, serta tari Legong Kraton, Joged Bumbung, dan Barong Ket Kuntisraya, yang digolongkan sebagai tarian hiburan.
Inskripsi tiga genre tari tradisi di Bali yang terdiri dari sembilan tarian Bali ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO merupakan bentuk pengakuan dunia internasional terhadap arti penting tarian tersebut. Diharapkan inskipsi tersebut juga meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan nilai-nilai luhur tarian Bali serta semangat untuk melestarikannya di masa mendatang.
Dengan inskripsi tari tradisi Bali tersebut, maka Indonesia telah memiliki tujuh elemen budaya dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Enam elemen yang telah terdaftar sebelumnya adalah Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), dan Noken Papua (2012). Serta Satu program Pendidikan dan Pelatihan tentang Batik (2009).
Komite Warisan Budaya Tak Benda UNESCO mengadakan sidang pada tanggal 30 November-4 Desember 2015 di Windhoek, Namibia. Dalam sidang tersebut, 24 negara anggota Komite membahas enam nominasi untuk kategori List of Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding, serta 34 nominasi untuk kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Bersama dengan Tari Tradisi Bali yang masuk dalam kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity, diinskripsi juga antara lain, Festival Api Musim Panas dari Andorra, Spanyol, dan Prancis; Seni Menunggang Kuda Tradisional dari Austria; Seni Kerajinan Tembaga dari Azerbaijan; Musik Tradisional Marimba dari Kolombia dan Ekuador; serta Seni Pembuatan Kimchi dari Korea Utara.
Berikut ini sembilan tari asal Bali yang masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO :
1. Rejang adalah tari upacara keagamaan yang diadakan di Pura Merajan atau sangga. Berdasarkan koreografinya, tarian ini tidak begitu terkait pada pedum karang seperti tarian lainnya. Tarian ini bersifat fleksibel, menyesuaikan situasi dan kondisi, khususnya pada upacara Pangider Buana, para penari mengitari sajen berputar putar mengikuti pradaksina.
2. Sanghyang Dedari merupakan salah satu jenis tari sanghyang.