Suara.com - Nelayan di pantau utara Jakarta meyakini jika jutaan ikan yang mati di kawasan Pantai Ancol Jakarta, Sabtu (28/11/2015) lalu karena proyek reklamasi di sana. Diduga ada bahan kimia yang menyebabkan ikan mati.
Muhadi, salah satu nelayan di kawasan Pantai Lagon, Ancol, Jakarta Utara. Dia mengatakan ada limbah proyek yang didukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Gara-ra proyek reklamasi, ikan-ikan pada mati," ujar Muhadi saat berbincang dengan suara.com, Rabu sore.
Nelayan lain, Ferdi proyek reklamasi sangat menganggu para nelayan dalam mencari ikan di laut Ancol.
"Makanya kita nelayan biasanya dapat ikan, tapi ini mati semua jadi nggak dapat ikan. Gara-gara proyek reklamasi itu," kata nelayan yang berasal dari Indramayu.
Reklamasi adalah proses pembuatan daratan baru dari dasar laut atau dasar sungai. Reklamasi ini dibuat sebagai upaya pemprov Jakarta menanggulangi banjir. Di atas daratan baru itu nantinya akan dibuat kawasan penampungan aliran air sungai yang datang dari Bogor.
Hanya saja sampai saat ini Pemprov masih mencari tahu musabab ikan itu mati. Sebelumnya, Tim gabungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dan Puslabfor Mabes Polri mengambil sampel air dan pasir di Teluk Jakarta terkait kematian ikan secara massal.
Petugas hanya mengambil sampel air dan pasir pada dua lokasi karena keterbatasan waktu dan bahan bahan minyak kapal. Kedua titik itu yaitu C5 pada kawasan perbatasan Cilincing dengan Marunda dan C2 pada kawasan Pelabuhan Muara angke dengan Muara Karang Jakarta Utara.
Petugas akan membawa sampel air laut campur lumpur dan pasir itu ke laboratorium untuk diperiksa komposisi baku pencemarannya karena diperkirakan kandungannya berbeda pada setiap lokasi.
Ardian menambahkan tujuan penyisiran pada beberapa lokasi Teluk Jakarta itu guna mengetahui kondisi air di muara dan teluk secara fisik, kimia dan biologis.