Puluhan Desa Terancam Banjir Bandang, BPBD Bojonegoro Siaga

Rabu, 02 Desember 2015 | 08:22 WIB
Puluhan Desa Terancam Banjir Bandang, BPBD Bojonegoro Siaga
Ilustrasi dampak banjir bandang. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai banjir bandang yang ditimbulkan dari meluapnya sejumlah sungai di Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, selama musim hujan.

"Di Bojonegoro dan Tuban, ada sejumlah sungai yang rawan menimbulkan banjir bandang," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom, di Bojonegoro, Rabu.

Ia menyebutkan salah satu sungai yang rawan banjir bandang, yaitu Kali Pacal, yang melintas di sejumlah kecamatan di wilayah selatan Bojonegoro, mulai Kecamatan Temayang, Kapas, dan Sukosewu.

"Kali Pacal paling rawan menimbulkan banjir bandang, di antara, sungai lainnya, karena hutan di daerah tangkapan airnya kerusakannya paling parah," katanya.

Bahkan, kata dia, banjir bandang yang ditimbulkan dari meluapnya Kali Pacal, bisa terjadi sekitar tujuh kali selama musim hujan.

"Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, bisa dilanda banjir bandang beberapa kali selama musim hujan," ucapnya.

Selain itu, kata dia, Kali Kening di Tuban juga rawan banjir bandang karena daerah tangkapan airnya juga sudah rusak.

"Tapi kerusakan daerah tangkapan air di Kali Kening tidak separah Kali Pacal," ucapnya.

Ia juga mengatakan sungai di Kecamatan Kedewan juga rawan menimbulkan banjir bandang karena kawasan hutan di daerah setempat juga rusak.

Di Lamongan, kata dia, juga ada sejumlah sungai yang rawan banjir bandang, terutama di wilayah selatan.

Pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir bandang rawan melanda 32 desa yang tersebar di 10 kecamatan, antara lain Temayang, Sukosewu, Ngasem, Sumberrejo, Kanor, Kedewan, dan Malo.

"Dampak banjir bandang lebih berbahaya dibandingkan banjir luapan Bengawan Solo, sebab datangnya air cukup deras," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro, Sukirno.

Pemkab memberlakukan siaga darurat bencana, sejak 21 November sampai akhir Desember.

"Siaga darurat bencana meliputi ancaman bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang," katanya.

BPBD Bojonegoro disebut sudah menginstruksikan kepada seluruh camat yang daerahnya rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI